Ibarat pepatah, “Karena Mulut, Badan Binasa “, tutur kata secara lisanlah yang menjadi sumber, keberkahan, atau kehancuran hidup seseorang.
Tutur kata lisan yang baik, membawa keberkahan. Diterima dalam pergaulan, dan disinilah jalan maauknya rejeki.
Nanum bila tutur kata secara lisan, selalu membuat orang tersinggung, berdampak.kehancuran baginya. Dijauhi orang lain, dengan demikian, rezeki pun menjauh.
Karena itu, perlu senantisa menjaga lisan. “Tiada yang mampu menghancurkanmu melebihi lisan Mu sendiri” demikian pendapat Ustadz Rd. Ahmad Al – Ghazali.Al Bantani, yang diunggah lewat WhatsUpp.
Al Ghazi menuliskan firman Allah, ” Sama sekali tidak ! Kami akan menulis apa yang dia katakan, dan Kami akan memperpanjang azab untuknya secara sempurna”. (QS. Maryam : 79 ).
Dibalik Lisan Ada Kehancuran Hidup
Menurut Al Ghazali, di balik lisan, ada kehancuran hidup. Dia mengingatkan, setiap huruf yang diucapkan, selalu tercatat dan terekam.
“Tidak ada satu kata yang diucapkan, melainkan, ada di sisinya Malaikat Pengawas yang selalu siap mencarat”. (QS. Qaf : 18).
Maka berfikirlah sebelum berucap sesuatu. Tidak ada yang lebih cepat mengantarkan pada kebinasaan, melebihi lisan yang tidak bisa dikendalikan.
Berapa banyak kita menyaksikan satu kalimat yang menyebabkan kesengsaraan umat ? Berapa banyak kita melihat dunia ini seakan Kiamat ? Berapa banyak kita mendengar satu kalimat yang menyebabkan hilangnya banyak nyawa ?
Berapa banyak pengalaman yang kita rasakan sendiri. Bahwa satu kalimat yang salah, bisa menyebabkan penyesalan yang panjang dan kerugian yang besar ?
Maka, sebelum ingin mengontrol segala sesuatu, kendalikan terlebih dahulu lisan. Karena dari sanalah penentu keselamatan atau kehancuran hidup.
Cuma Sekali
Hidup ini cuma sekali. Maka dimanfaatkanlah hidup dengan sebaik baiknya. Gunakan mulut untuk berkata yang baik baik. Dan jari untuk mengetik dan membuat tulisan yang baik baik juga.
“Lidah itu sangat kecil. Tapi bisa mengangkat ke derajat yang paling tinggi. Dan bisa menjatuhkan ke derajat yang paling rendah. Maka berhati hatilah dalam mengucapkan kata kata”, Al Ghazali Al Bantani mengingatkan. (Ana)