Barru — Angka kekerasan terhadap anak di Kabupaten Barru terus menunjukkan tren peningkatan yang memprihatinkan. Berdasarkan data Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Barru, hampir 30 kasus dilaporkan sepanjang 2024. Jumlah ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menegaskan perlunya perhatian serius dari berbagai pihak.
Kepala UPTD PPA Barru, Fatimah, mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus melibatkan pelecehan seksual, persetubuhan, hingga kekerasan fisik terhadap anak. Yang lebih memprihatinkan, pelaku sering kali merupakan orang terdekat korban, seperti anggota keluarga atau kerabat.
“Sepanjang 2024, kami mencatat hampir 30 laporan kekerasan terhadap anak, dengan mayoritas berupa pelecehan seksual dan persetubuhan. Ada juga beberapa kasus lain seperti pencurian yang melibatkan anak. Sebagian kasus diselesaikan melalui mediasi. Mirisnya, banyak korban berasal dari keluarga kurang mampu,” ujar Fatimah, Senin (13/1/2025).
Dalam upaya penanganan, UPTD PPA menyediakan pendampingan hukum dan rehabilitasi bagi korban. Namun, kendala logistik seperti minimnya fasilitas transportasi kerap menjadi hambatan, membuat proses pendampingan tidak berjalan optimal.
“Kami sering kesulitan dalam menyediakan transportasi bagi korban untuk memenuhi panggilan hukum. Hal ini menyebabkan beberapa korban merasa lelah dan enggan melanjutkan proses hukum,” tambah Fatimah.
Lebih lanjut, Fatimah menyoroti fenomena baru yang mencuat pada Oktober 2024, yakni kasus video call seksual (VCS) yang melibatkan remaja di Barru. Para pelaku diketahui tergabung dalam grup daring yang berbagi konten tidak pantas, mencerminkan dampak buruk media digital terhadap perilaku remaja.
“Kasus VCS ini sangat mengkhawatirkan karena melibatkan teknologi. Peran orang tua dalam mengawasi aktivitas digital anak menjadi sangat penting,” tegasnya.
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa penanganan kekerasan terhadap anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Dengan sinergi dan edukasi yang tepat, diharapkan kasus serupa dapat ditekan sehingga anak-anak di Kabupaten Barru dapat tumbuh di lingkungan yang aman dan sejahtera.