Kasus Penembakan Brigadir Nofryansah Yosua, Irjen Napoleon : Itu Perkara Mudah

Mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte ikut mengomentari kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J.

Menurut terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap M Kece itu, kasus tersebut bukan perkara sulit untuk diselesaikan.

Dia juga mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak perlu repot-repot dalam menuntaskan kasus itu dengan membentuk tim khusus.

“Itu perkara yang mudah untuk disimpulkan. Penyidik biasa saja bisa menyimpulkan, enggak perlu TGPF (tim gabungan pencari fakta),” kata Napoleon di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (14/7).

Polisi yang kariernya sudah di ujung tanduk itu berharap semua pihak bisa jujur dalam pengungkapan kasus tersebut.

Dengan kejujuran, Napoleon meyakini kasus bisa selesai dengan cepat.

Baca Juga:  KKJ Indonesia Desak Rektor Unhas Hentikan Kriminalisasi Terhadap Pers Mahasiswa

“Kalau terbukti apa yang dikatakannya itu membabi-buta membela sesuatu yang ditutup-tutupi atau sebagainya, suatu saat akan kembali kepada Anda,” kata Napoleon.

Insiden baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan terjadi pada Jumat (8/7) sore.

Kejadian itu melibatkan Brigadir Polisi Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan Bharada E.

- Iklan -

Brigadir J sendiri diketahui merupakan sopir istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Adapun Bharada E merupakan ajudan Irjen Ferdy Sambo yang bertugas menjaga keamanan di rumah dinas itu.

Polisi menyebut lokasi kejadian merupakan rumah singgah keluarga Irjen Ferdy Sambo untuk isolasi setelah pulang dari luar kota.

Setiap ada anggota keluarga Irjen Ferdy Sambo pulang dari luar kota biasanya melakukan tes PCR dan mengisolasi diri di rumah tersebut.

Baca Juga:  Menilik Revisi Kedua UU ITE: Ancaman terhadap Kebebasan Pers

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan mengatakan peristiwa baku tembak itu terjadi setelah Brigadir J keluar dari kamar istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi.

Ramadhan mengatakan Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi eks Dirtipidum Bareskrim Polri itu saat Putri Ferdy Sambo sedang beristirahat.

Setelah memasuki kamar, J disebut melecehkan istri perwira tinggi Polri itu sambil menodongkan senjata api.

Saat itu, istri Irjen Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.

Teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang saat itu berada di lantai dua rumah tersebut.

Kedua polisi itu pun terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian Brigadir J.

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU