Kata Bijak Pendidikan dari Para Tokoh Terkenal, Agar Semangat Belajarmu Naik

FAJARPENDIDIKAN.co.id-Berbagai pandangan tentang pendidikan itu sendiri tertuang dalam kata-kata para tokoh tersebut dengan pemikiran-pemikiran mereka.

Kamu bisa mengambil kata bijak tentang pendidikan dari para tokoh berpengalaman tersebut sebagai acuan dalam memahami apa arti sebenarnya dari pendidikan. Dengan begitu, kamu bisa melihat bagaimana wujud pendidikan sebenarnya.

“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.” Tan Malaka

“Jangan Tuan terlalu percaya pada pendidikan sekolah. Seorang guru yang baik masih bisa melahirkan bandit-bandit yang sejahat-jahatnya, yang sama sekali tidak mengenal prinsip. Apalagi kalau guru itu sudah bandit pula pada dasarnya.” Pramoedya Ananta Toer

Baca Juga:  Informasi Kehamilan Terkini dan Terlengkap

“Pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir.” Ki Hadjar Dewantara

“Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan.” Tan Malaka

“Kamu calon konglomerat ya? kamu harus rajin belajar dan membaca, tapi jangan ditelan sendiri. berbagilah dengan teman-teman yang tak dapat pendidikan.” Wiji Thukul.

“Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.” Ki Hadjar Dewantara.

Baca Juga:  Pertumbuhan Anak Usia Sekolah

“Mengapa dunia ini begini penuh iga manusia busuk? Hanya karena mau hidup lebih sejahtera dari yang lain? Apakah kesejahteraan hidup sama dengan kebusukan buat orang lain? Alangkah sia-sia pendidikan orangtua kalau demikian. Alangkah sia-sia pendidikan agama. Alangkah sia-sia guru dan sekolah-sekolah.” Pramoedya Ananta Toer

- Iklan -

“Ini kekeliruan dunia pendidikan kita, yang menganggap mata pelajaran sains lebih penting, dan mendiskriminasi budi pekerti. Akibatnya banyak anak cerdas yang justru terjerumus dalam narkoba, seks bebas, tawuran, dan korupsi ketika dewasa.” Seto Mulyadi.

“Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan, tanpa pendidikan Indonesia tak mungkin bertahan.” Najwa Shihab. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU