Kebahagiaan Sejati Berasal dari dalam Diri Kita Sendiri

Sebenarnya, kebahagiaan adalah hak milik setiap orang dan dapat diraih oleh siapa saja. Kebahagiaan bukanlah sebuah impian atau khayalan, melainkan kenyataan yang bisa diwujudkan dalam hidup. Kebahagiaan bukan hanya kata-kata kosong untuk menghibur, tetapi merupakan kualitas kehidupan yang dapat dicapai dan dialami oleh setiap orang.

Seperti yang disampaikan oleh Dr Usman Jasad, seorang akademisi UIN Alauddin Makassar dan motivator, “Kebahagiaan berada dalam diri setiap orang, sehingga setiap orang bisa merasakannya. Orang kaya bisa bahagia, orang miskin pun bisa bahagia. Orang hebat bisa bahagia, orang biasa juga bisa bahagia. Orang sehat bisa bahagia, orang sakit pun bisa bahagia.”

Pernyataan ini ia sampaikan dalam ceramahnya pada Pengajian Bulanan Muhammadiyah Sulsel yang diadakan di Masjid At-Tanwir, Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Makassar, pada Rabu, 18 Desember 2024.

Pengajian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Dr HM Syaiful Saleh, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar KH Muhammad Said Abdul Shamad, serta para pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah, termasuk puluhan mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Baca Juga:  Saat-saat Rasulullah Sakratul Maut

Dr Usman Jasad yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, mengungkapkan bahwa jika kekayaan bisa menjamin kebahagiaan, maka orang terkaya di dunia, seperti Adolf Merckle dari Jerman, tidak akan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta api.

Begitu pula, jika ketenaran bisa membawa kebahagiaan, maka Michael Jackson, yang terkenal di seluruh dunia, tidak akan mengalami overdosis akibat konsumsi obat tidur. Jika kekuasaan bisa membawa kebahagiaan, maka Presiden Brazil, G Vargas, tidak akan mengakhiri hidupnya dengan menembak jantungnya sendiri.

Jika kecantikan bisa menjamin kebahagiaan, maka Marilyn Monroe, aktris cantik yang legendaris, tidak akan berakhir tragis dengan overdosis alkohol dan obat penenang. Bahkan, jika kesehatan bisa menjamin kebahagiaan, maka dokter terkenal Thierry Costa dari Perancis tidak akan bunuh diri.

“Faktanya, kebahagiaan seseorang tidak ditentukan oleh kekayaan, ketenaran, kecantikan, kekuasaan, atau kesehatan. Kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri kita sendiri,” tegas Ustadz Ujas, sapaan akrab Dr Usman Jasad.

Ia melanjutkan dengan memberikan perumpamaan, jika Anda ingin nyaman mengendarai mobil Toyota, Anda perlu bertanya kepada mekanik yang berpengalaman dengan mobil Toyota karena mereka tahu cara merawat mobil tersebut.

- Iklan -
Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Selasa, 26 November 2024: Fokus Utama Kuasa Rohani

Begitu pula, jika Anda ingin merasakan kebahagiaan sejati sebagai manusia, maka Anda harus mencari petunjuk dari Sang Pencipta, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala.

“Kalau kebahagiaan itu berada di suatu tempat, maka semua orang akan berusaha menuju tempat tersebut. Dunia ini akan menjadi kosong. Beruntunglah kebahagiaan itu ada dalam diri setiap manusia. Maka, kita tidak perlu mencarinya di tempat lain atau membelinya,” lanjut Ustadz Ujas.

Ia menambahkan, jika seseorang dekat dengan Allah, memiliki hati yang bersih, dan pikiran yang jernih, maka kebahagiaan akan selalu ada di dalam dirinya, kapan saja dan di mana saja, dalam keadaan apapun. “Jika kebahagiaan datang dari dalam diri, maka tak ada orang yang bisa membuat kita sengsara,” ujarnya.

Dengan kata lain, kebahagiaan sejati bukanlah bergantung pada kondisi luar, tetapi pada kedekatan seseorang dengan Tuhan dan keseimbangan dalam diri mereka. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU