Kebudayaan di Sumatera Utara Terpopuler (Tari Tradisional & Rumah Adat)

Kebudayaan di Sumatera Utara sangat beranekaragam, mulai dari tari tradisional hingga rumah adatnya. Tak aneh, karena Provinsi Sumatera Utara memiliki keberagaman suku bangsa, termasuk Melayu Tua, Melayu Muda, Suku Melayu, Suku Batak, Suku Nias, dan Suku Aceh. 

Daerah pesisir, khususnya timur dan barat, didominasi oleh Suku Melayu dan Suku Mandailing, sementara daerah pegunungan banyak dihuni oleh Suku Batak.

Selain itu ada Suku Jawa merupakan kaum pendatang yang dominan di provinsi ini, sementara Suku Tionghoa dan beberapa minoritas lain juga turut menjadi bagian dari penduduk Sumatera Utara.

- Iklan -

Berikut ini adalah beberapa kebudayaan yang berasal dari Sumatera Utara, khususnya di lihat dari dua aspek: tari tradisional dan rumah adatnya:

Tari Tradisional di Sumatera Utara

1. Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas berasal dari Sumatera Utara, khususnya dari daerah Deli. Tarian ini merupakan salah satu kebudayaan di Sumatera Utara yang masih dilestarikan. Tarian ini memiliki ciri khas dengan gerakan yang dinamis dan penuh semangat. Nama “Serampang Dua Belas” mengacu pada jumlah penari yang ikut serta dalam pertunjukan ini, yang terdiri dari dua belas orang. 

Tarian ini sering ditarikan pada acara-acara tertentu, seperti perayaan tradisional, upacara adat, atau festival budaya. 

- Iklan -

2. Tari Persembahan

Tari Persembahan merupakan jenis tarian yang umumnya dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atau penghormatan. 

Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai upacara adat, keagamaan, atau acara-acara istimewa. Gerakan dalam tari ini dapat sangat bervariasi tergantung pada tujuan dari persembahan tersebut. 

Baca Juga:  7 Destinasi Wisata Romantis untuk Liburan Bersama Pasangan

Penggunaan busana dan aksesoris tradisional juga menjadi bagian penting dari Tari Persembahan, menambah keindahan dan makna dari setiap gerakan yang ditampilkan.

- Iklan -

3. Tari Tor – tor

Tari Tor-tor merupakan tarian tradisional Batak yang berasal dari Sumatera Utara. Tarian ini sangat dihargai dalam budaya Batak dan sering ditampilkan dalam berbagai upacara adat, pernikahan, atau festival. 

Tari Tor-tor melibatkan gerakan yang dinamis dan berirama, sering kali disertai dengan musik tradisional seperti gondang sabangunan dan hasapi. Setiap gerakan memiliki makna simbolis dan kadang-kadang menggambarkan cerita-cerita atau mitos dari masyarakat Batak.

4. Tari Sigale-gale

Tari Sigale-gale merupakan tarian tradisional khas dari suku Batak Toba. Tarian ini memiliki karakteristik unik dengan penggunaan patung kayu bernama “Sigale-gale” sebagai bagian integral dari pertunjukan.

Sigale-gale adalah patung manusia kayu yang dapat digerakkan dan ditarikan oleh penari. Tarian ini sering dilakukan dalam berbagai upacara adat, pernikahan, atau acara kebudayaan. 

Gerakan-gerakan tarian ini mencerminkan keceriaan dan semangat hidup masyarakat Batak Toba. Tari Sigale-gale juga menjadi simbol keberlanjutan budaya dan tradisi suku Batak.

Rumah Adat di Sumatera Utara

kebudayaan di sumatera utara

1. Rumah Adat Bolon

Bolon adalah jenis rumah adat tradisional Batak Toba. Rumah ini memiliki bentuk yang khas dengan atap yang tinggi dan seringkali memanjang. Rumah adat ini merupakan salah satu kebudayaan di Sumatera Utara yang sangat khas dan unik.

Baca Juga:  Panduan Liburan Keluarga di Bali 3 Hari 2 Malam, Ramah Anak

Struktur rumah Bolon biasanya terbuat dari kayu dengan atap yang terbuat dari ijuk atau daun rumbia. Rumah ini dirancang untuk menampung beberapa keluarga yang terkait secara kekerabatan.Selain sebagai tempat tinggal, Bolon juga digunakan untuk kegiatan adat dan upacara tradisional.

2. Rumah Adat Karo

Rumah adat Karo disebut juga dengan nama “Jabu” atau “Jambur.” Rumah ini memiliki ciri khas atap yang tinggi dengan ujung yang melengkung. Struktur rumah Karo umumnya terbuat dari kayu, dan atapnya dapat terbuat dari ijuk atau daun rumbia. 

Rumah Jabu digunakan sebagai tempat tinggal, dan seringkali terdapat lumbung padi di sekitarnya. Jabu juga menjadi lokasi untuk melaksanakan upacara adat dan kegiatan sosial lainnya.

3. Rumah Adat Pakpak

Rumah adat Pakpak disebut juga dengan nama “Siwaluh Jabu” atau “Baliho.” Rumah ini memiliki atap yang tinggi dan melengkung di ujungnya. Siwaluh Jabu biasanya terbuat dari kayu dengan atap yang menggunakan bahan alam seperti ijuk. 

Rumah ini dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan keluarga yang besar. Selain sebagai tempat tinggal, Siwaluh Jabu juga digunakan untuk upacara adat dan acara keagamaan.

Demikianlah penjelasan tentang kebudayaan di Sumatera Utara yang paling populer di lihat dari tari tradisional dan rumah adatnya. Sebenarnya masih banyak lagi kebudayaan yang ada di Sumatera Utara, dan masih dilestarikan sampai saat ini.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU