Sustainable Development Goals (SDGs) adalah rencana aksi global guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.
SDGs ini berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.
Tujuan SDGs ke-3 yaitu “Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mendorong Kesejahteraan bagi Semua Orang di Segala Usia” dan ke-12 yaitu “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab”.
Sebagai upaya untuk mencapai dua tujuan SDGs tersebut, mahasiswa yang dikenal sebagai agent of change turut serta dalam mewujudkannya melalui berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL).
Hal tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Angkatan 2020 yang sedang melaksanakan Praktik Belajar Lapangan (PBL II) di Kabupaten Pangkep salah satunya di Kelurahan Bonto Matene, Kecamatan Segeri.
Mahasiswa Posko 33 Kelurahan Bonto Matene yaitu A. Sri Ratnawati selaku Koordinator Kelurahan, Asyifa Zahrany, Yuli Fathiyah Haris, Nanang Kurniawan, dan Dewi Apriyanti sebagai anggota. Dosen supervisor adalah Muhammad Rachmat, SKM, MKes.
“PBL ini merupakan integrasi kegiatan pendidikan dan pengabdian masyarakat,” ujar Muhammad Rachmat.
“Semua pihak diharapkan turut andil dalam mewujudkan SDGs di Indonesia. Perguruan tinggi melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat bisa mengakselerasi pencapaian tujuan tersebut,” ujar Muhammad Rachmat.
Berikut ini merupakan rangkuman kegiatan selama PBL Posko 33 Kelurahan Bonto Matene yang berlangsung selama dua pekan pada bulan Januari 2023.
Sasaran Siswa di Sekolah
1. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun bagi Siswa Sekolah Dasar
Kegiatan ini dilaksanakan di 5 sekolah dasar yang berada di wilayah Kelurahan Bonto Matene dengan sasaran siswa kelas 4.
Metode yang digunakan yaitu media permainan edukatif menyusun kartu dan poster 6 langkah cuci tangan.
“Anak sekolah sebagai sasaran promosi CTPS terutama tingkat pendidikan dasar (SD), hal ini dikarenakan kelompok umur ini mudah menerima inovasi baru dan punya keinginan kuat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi yang diterimanya kepada orang lain,” ujar Dewi Apriyanti.
2. Penyuluhan Manfaat Olahraga dan Aktivitas Fisik
Kegiatan ini dilaksanakan di 5 sekolah dasar yang berada di wilayah Kelurahan Bonto Matene dengan sasaran siswa kelas 5.
“Minat olahraga dan aktivitas fisik harus dipupuk sedari dini hingga menjadi sebuah kebiasaan. Anak sekolah dasar merupakan usia yang tepat untuk menanamkan kebiasaan tersebut.
Sekolah merupakan tempat yang strategis untuk kehidupan anak, sehingga dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia sekolah dengan upaya promotif dan preventif,” jelas Asyifa Zahrany.
3. Penyuluhan HIV-AIDS pada Siswa
Tujuan penyuluhan ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa terkait HIV-AIDS, karena pengetahuan HIV-AIDS pun masih menjadi sesuatu yang tabu di kalangan anak remaja, sehingga masih ada beberapa pemahaman yang membuat mereka menjadi acuh untuk memperhatikan kesehatannya.
Perilaku remaja usia SMP kerap kali ditemukan dengan pergaulan yang tidak sehat atau pergaulan bebas tanpa pengawasan orang tua.
Hal tersebut bisa saja menjadi pintu masuk perilaku berisiko kesehatan termasuk HIV-AIDS.
“Terdapat beberapa pemahaman mengenai HIV-AIDS yang perlu untuk diluruskan seperti halnya HIV dan AIDS merupakan hal yang berbeda,” ucap Yuli Fathiyah Haris.
Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah menengah pertama yang berada di wilayah Kelurahan Bonto Matene dengan sasaran siswa kelas 8.
4. Penyuluhan Bahaya Asap Rokok
Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah menengah pertama yang berada di wilayah Kelurahan Bonto Matene dengan sasaran siswa kelas 8.
“Edukasi tentang bahaya rokok diberikan kepada siswa SMPN 1 Segeri dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan agar para siswa mengetahui dampak-dampak dari rokok itu sendiri.
Setelah mengetahui dampak dari rokok diharapkan para siswa dapat melakukan tindakan preventif kepada dirinya serta melakukan promosi kesehatan terkait bahaya rokok kepada orang terdekatnya,” ungkap Nanang Kurniawan.
Sasaran pada Masyarakat
5. Penyuluhan terkait Pengolahan dan Pemilahan Sampah
Sebagaimana tujuan SDGs yang ke-12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali.
“Penyuluhan ini dilaksanakan dengan metode diskusi bersama masyarakat terutama ibu rumah tangga dan saling membagikan informasi mengenai tata cara pengelolaan dan pemilahan sampah,” jelas A. Sri Ratnawati.
Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi di wilayah Kelurahan Bonto Matene, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan dihadiri peserta sebanyak 18 orang.