Kehidupan yang Tidak Bisa Ditebak

“Lihatlah dirimu sendiri, maka kau punya berbagai gagasan atau prinsip untuk menghubungkan mu keruangan yang pantas untuk dirimu sendiri”.

Jangan kira gampang untuk menjalani hari seperti aku! Setiap hari harus menahan emosi karena mendapat intimidasi dan perlakuan kurang mengenakkan dari teman kampus yang seharusnya menjadi contoh dan tempat keteladanan mahasiswa yang berpendidikan.

Kuceritakan sedikit pertemuanku dengannya, dia yang sedari menit lalu bersamaku. Aku terus memandangnya, dan dia tidak (memandangku).

Sama seperti hari ini, baru saja aku masuk ke ruangan, sosok menyebalkan ini sudah berdiri di hadapanku dengan sikap sombongnya. Cowok yang diidolakan dan sangat diingini para wanita itu tiba-tiba menambarak aku.

Sosok itu namanya Damar Aryan. Ia merupakan ketua Komting sekaligus juara kampus, prestasi yang seharusnya membuat mahasiswa itu rendah hati.

Namun yang ada tingkahnya malah membuat beberapa dari mereka anti terhadapnya karena sangat suka menindas, dan aku adalah salah satu korban penindasan favoritnya.

“shit… “! teriaknya he..Lho… sengaja ya di depan gue, ingin dekat dan bisa bersentuhan dengan gue. (bentaknya kasar)

Aku hanya memandanginya heran..”!

“Apa…lihat…lihat.. belum pernah lihat cowok tampan seperti aku ha..,”! teriaknya masih dengan amarah.

- Iklan -

Aku masih saja terdiam gugup dan dalam posisi duduk dilantai, karena dia menabrak ku sampai jatuh.

“Dasar wanita gatal, minggir dari hadapan ku, teriaknya lagi membuat kuping ku makin panas.

Huuu.. “! teriak beberapa orang di sekeliling ku sambil tertawa membuat jempol terbalik ke bawah.

Lihatlah kawan.. sang Cinderella ingin melamar seorang pangeran dan bersimpuh di depannya, katanya terus melontarkan hinaan. membuat orang sekelilingku makin asik mengejek dan meneriaki aku.

Aku lalu berdiri dan pergi dari situ, tak sepatah katapun terucap dari bibirku.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU