“Lelaki brengsek sialan meski kau tampan sekalipun dengan gaya ukuran mu, sombong mu dan kelakuan buruk mu, kau pikir aku akan mencintaimu,” cihh.. (aku membatin jengkel).
Kau pikir masalah ini selesai begitu saja, haa…. Bila dalam 30 hari tak bisa menaklukan mu dan membuat mu bersimpuh di kaki ku, maka aku akan pindah dari fakultas ini.
Sepulangnya kuliah, reni segera pergi ke salon terbaik, membeli pakaian mahal dan bermerek. Hingga dengan membawa mobil mewah dari pemberian ayahnya yang seorang pengusaha.
Jangan ditanya kecantikannya, makin terpancar dengan barang mewah dan rambut tertata indah baju ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang aduhai.
Setiap mata memandangnya, dan mulai banyak cowok kampus yang mendekati ku, termasuk yang menghina ku itu yang bernama Damar Aryan.
“Ren.. Panggil Damar pada ku. “Ya.., ada apa “? jawab ku lembut.
“Aku minta maaf untuk kejadian beberapa minggu lalu ya.” Katanya.
“Hemm..”!! aku mengetuk-ngetuk jari telunjuk ku dengan memasang ekspresi berfikir keras. “Ayolah.. maafkan aku..”! katanya lagi.
“Apakah begitu caramu meminta maaf pada wanita…”? kata ku sambil berlalu.
Dia makin penasaran-makin mengejarku, menghujani ku banyak hadiah. Maklum saja dia adalah anak orang kaya, pejabat tinggi.
Dan aku hanya tersenyum menanggapinya, makin hari aku sengaja berlenggok dan manja di depannya sesekali menggodanya sampai bener-bener jatuh cinta padaku.
Hubungan ku dan dia semakin dekat, dia makin tergila-gila padaku, ahh.. ini saatnya (batinku). Aku selalu mesra dan romantis padanya, dan membawakan makanan bibi dari rumah, aku bilang bahwa itu masakan buatanku, special for you.
Ketika dia mengucapkan cintanya, aku bilang ketemu di lapangan volly, ungkapkan disana dan memintahlah dengan benar aku ingin setangkai mawar. “Jawabku menggoda dengan senyuman.
Lalu aku berjalan ke lapangan Volly sedang dia segera mencari bunga mawar merah. Lalu menyusul ku kesana.
Dia berjalan dengan santainya penuh percaya diri, tentu maksudnya karena aku telah menunjukkan perasaan yang care, karena perhatian ku lebih ke dia.
Sampai disana, beberapa penonton memandangi kami merdua. Berlutut dengan satu kaki meminta maaf dan mengatakan cinta di depan banyak orang.
“O.. benarkah kamu mencintai ku,”? tanya ku pura-pura terkejut. “Ya ren..”jawabnya mantap.
“Sayang sekali… aku sudah ada yang punya (lalu melangkah mendekati salah satu penonton dan menariknya di depan Damar).
Ku peluk dan ku gandeng tanganya tepat di depan matanya, membuat dia syoock.. spontan bunyi… “Huuu… dari semua yang ada di situ”
“Kutikam kau dengan cinta… kuhujani kau dengan perhatian lalu ku tinggalkan pada saat, pas sayang-sayangnya… Jangan suka membully orang, karena apa yang kau tabur akan kau tuai kembali. kau tuai angin kau dapat badai.
Namanya menabur itu, pasti berlipat hasilnya… baik itu kamu tabur kebaikan ataupun keburukan. Jangan mencubit jika tak ingin di cubit, jangan membully jika tak ingin di bully.
Aku menusuk mu dengan cinta dan kamu akan membenci ku dalam satu masa. Makan tak kenyang, tidur tak nyenyak teringat luka yang mengganggu kamu akan mengingat ku seumur hidup mu Damar, semoga jadi pelajaran yang berharga bagimu, siapa meninggikan diri akan di rendahkan.
Camkan itu”!!!
Penulis: Sondang Bakara