Tiba-tiba sebuah kertas hitam dengan tinta merah jatuh di tengah-tengah mereka. Semua orang melihat itu, Aiden mengambil kertas itu. Dia membaca isi kertasnya lantas menoleh ke mayat teman-temannya yang terbaring kaku di luar kelas.
Daftar Peringkat Kelas Unggulan:
- Zilla Gunadarma
- Emily Laras
- Dafa Dirgantara
- Abian Lubis
- Lola Amaria
- Irwan Prayitno (Gugur)
- Ubel Lumbung
- Morana Haul (Gugur)
- Claudia Hara
- Gina Reina (Gugur)
- Reno Halim
- Kevin Durant
- Mara Sandra
- Daeva Umbara (Gugur)
- Aliviyah Sri
- Leah Anastasia
- Maria Haris
- Akuji Saito
- Valdis William
- Kaliya Salmon
- Than Juanda
- Tristana Jessi
- Aiden Robert
- Akuma Saito
- Isabel Putri
Kertas hitam yang berisi daftar peringkat mereka itu diberikan secara bergiliran agar semua dapat membacanya. Anak-anak perempuan mulai menangis, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Mayat ke empat teman mereka adalah bukti di mana mereka harus ikut bermain.
Setelah berunding beberapa menit, mereka akhirnya ikut dalam permainan itu. Namun, rasa takut itu tidak berkurang, mereka takut jika mereka akan kalah.
Diam-diam Lola si peringkat 5 mengambil ponselnya dan menelepon mamanya. “Ma, tolong datang ke sekolah, mereka akan membunuhku,” bisik Lola agar tidak terdengar siapa pun.
“Nanti aku jelaskan! Tolong da—” Belum sempat kalimat itu terucap dari bibirnya. Ponsel itu meledak, tubuh Lola terlempar menghantam dinding lalu sekujur tubuhnya mengeluarkan darah segar. Kepalanya hancur karena ledakan itu.
Mereka dibuat semakin panik dengan kejadian itu bahkan darah dari Lola meninggalkan noda di seragam sekolah mereka. Kertas hitam yang masih berada di tangan Abian si peringkat 4, kini di samping nama Lola tertulis gugur.
Isabel membuka tasnya dengan tangan gemetar, ia berniat mengambil tisu untuk menghilangkan noda darah di seragamnya. Ketika tas itu di buka, ada amplop merah yang berdarah-darah di dalamnya. Sontak dia terjatuh ke lantai, rasa takut itu semakin menjadi-jadi.