Limbah pembalut sekali pakai masih menjadi polemic hingga kini. Menanggapi hal tersebut, kini mulai bermunculan berbagai alternatif lainnya, seperti pembalut kain. Namun rupanya masih sedikit kaum hawa yang mengetahui kelebihan dan kekurangan pembalut kain.
Sama seperti produk penyerap cairan menstruasi lainnya, pembalut kain juga memiliki keunggulan dan kekurangan. Beberapa orang beranggapan pembalut jenis ini terlalu merepotkan karena perlu dicuci ulang.
Namun, jika dilihat dari kelebihan yang ditawarkan, apakah sebanding akan sebanding? Yuk, simak ulasan plus  dan minusnya berikut!
Kelebihan Pembalut Kain
Sebelum memutuskan untuk mencoba, tentu kamu perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan pembalut kain terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh produk pembalut berbahan kain:
1. Lebih Baik untuk Kesehatan
Menggunakan material dasar dari kain membuat pembalut ini terbebas dari bahan-bahan kimia seperti yang terdapat pada beberapa merk pembalut sekali pakai. Pemakaian pembalut dengan kandungan zat kimia phthalate berisiko mengganggu kesehatan organ reproduksi wanita.
Bahan yang digunakan pembalut kain adalah kain katun. Ini merupakan jenis kain yang baik untuk kesehatan. Bukan hanya karena terbebas dari kandungan zat kimia, pembalut kain juga bebas dari plastik dan memiliki lapisan halus yang dapat meminimalisir risiko iritasi.
2. Memiliki Kapasitas Volume yang Lebih Besar
Pembalut kain bisa menampung darah menstruasi dalam jumlah yang lebih banyak. Menurut beberapa testimoni pengguna, pembalut kain mampu menampung darah haid seharian dengan intensitas darah sedang.
3. Ramah Lingkungan
Kamu dapat mencuci pembalut untuk digunakan kembali usai dipakai. Ini membuat kamu dapat menggunakan pembalut kain berulang kali. Dengan begitu, kamu juga bisa ikut berkontribusi mengurangi limbah pembalut sekali pakai.
Kekurangan Pembalut Kain
Di sisi lain, pembalut kain dinilai masih kurang efektif untuk menggantikan pembalut sekali pakai. Hal ini tidak lain disebabkan oleh kekurangan dari pembalut kain sebagai berikut:
1. Kurang Praktis
Untuk menggunakan pembalut kain kembali, kamu perlu mencuci dan mengeringkannya terlebih dahulu. Jika dibandingkan dengan pemakaian pembalut sekali pakai atau menstrual cup, tentu saja ini kurang praktis. Terlebih lagi jika pembalut kain belum kering namun sudah harus digunakan.
2. Harganya Lebih Mahal
Dibandingkan dengan pembalut sekali pakai, harga pembalut kain biasanya lebih mahal. Harga pembalut kain paling murah sebesar Rp 50.000 dengan isi 6 pad. Sementara pembalut biasa hanya dibanderol mulai dari Rp 15.000 dengan jumlah isi yang bervariasi tergantung dengan merknya.
3. Daya Serap Lemah
Meskipun bisa menyerap lebih banyak darah, rupanya pembalut kain memiliki daya serap yang lebih lemah daripada pembalut sekali pakai. Pembalut biasa perlu diganti setiap 4 jam sekali karena dapat menyerap darah secara optimal. Namun, pembalut kain perlu diganti kapan pun kamu merasa sudah penuh.
Bisa jadi kapasitas dari pembalut kain memang belum digunakan secara optimal. Akan tetapi daya serapnya yang lemah menimbulkan rasa seperti pembalut sudah penuh.
Setelah membaca kelebihan dan kekurangan pembalut kain di atas, kira-kira sudah siap untuk beralih dari pembalut sekali pakai? Apapun pilihan pembalutmu, pastikan untuk tetap menjaga kebersihan area reproduksi, ya.