Untuk mendorong peran aktif atau partisipasi serta menjadi wadah dari inovasi dan kreativitas generasi muda, Kemendikdbudristek kembali menyelenggarakan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM). Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta kolaborasi antarkaum muda untuk bereksplorasi dalam kearifan lokal berdasarkan disiplin ilmu yang dimiliki.
Dilansir dari laman resmi Kemendikbudristek, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, mengatakan keluaran atau output yang diharapkan dari program ini adalah agar semua peserta dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.
Menurutnya, gotong royong dan kolaborasi menjadi pengalaman berharga bagi alumni KBKM di tahun ini. Kerja sama antartim dan mengomunikasikan gagasan dengan baik menjadi kunci. Bertambahnya pengetahuan mengenai budaya lain juga dapat dibagikan kepada masyarakat.
Tahun ini, momentum G20 di kawasan Borobudur dimanfaatkan dengan baik oleh tim KBKM dalam melibatkan kaum muda terpilih untuk langsung terjun ke masyarakat di sekitar atau di desa-desa kawasan Borobudur.
“Ini dirasakan lebih efektif karena desa-desa tersebut menjadi ruang inkubator yang luar biasa itu tidak hanya berinteraksi tetapi juga kaum muda bisa melihat, mencermati dan langsung bergandengan tangan dengan masyarakat,” ujar Judi dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar pada Kamis, (10/11).
Judi menambahkan, tahun ini KBKM tidak hanya sebagai kompetisi, melainkan sudah masuk ke tahap penyiapan kolaborasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Jadi, kami sedang fasilitasi dan diharapkan dapat berkolaborasi dengan satuan kerja di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, sehingga para peserta yang berstatus mahasiswa dapat dikonversikan dengan 20 Satuan Kredit Semester,” katanya.
Program KBKM dikerucutkan menjadi dua kategori, yaitu terkait dengan aplikasi dan purwarupa. Pada era 4.0 dengan kemajuan teknologi yang pesat, kategori aplikasi ini diharapkan mampu mengemas kearifan lokal dengan unsur teknologi di dalamnya, seperti e-commerce atau animasi, sedangkan di kategori purwarupa, diharapkan dapat menyajikan kearifan lokal dengan inovasi yang menarik sehingga dapat dipasarkan ke depannya.
Selain sebagai wadah bagi kaum muda, KBKM juga menjadi ruang bertumbuh bagi generasi muda. Ivani Lela Herlina, seorang mentor KBKM, mengatakan ilmu yang diterima selama program KBKM akan benar-benar bisa dipahami jika dipraktikkan melalui tindakan nyata. Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai luhur seperti gotong royong, solidaritas, kekeluargaan akan terasah secara tidak langsung. “Hal terpenting adalah mengenal jati diri mereka didampingi dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,” tuturnya.
Meskipun KBKM sempat diselenggarakan pada tahun pandemi, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para generasi muda untuk berpartisipasi, salah satunya Fadil Muhaimin, alumni Kemah Budaya Kaum Muda tahun 2020. “Pada tahun 2022, ruang ekspresi lumayan terbatas karena Covid-19, jadi setiap ada kesempatan, saya ambil dan usahakan semaksimal mungkin,” katanya.
Kesempatan tersebut juga digunakan Fadil untuk memperkenalkan budaya Indonesia melalui komik. “Kalau di Jepang bisa memperkenalkan budaya melalui komik anime, Indonesia juga harusnya bisa juga,” ujarnya.
Lain halnya dengan Sinta, alumi KBKM tahun 2021 yang sudah tertarik ketika mengetahui tema program KBKM. “Saya tertarik untuk mengambil tema mengenai pengembangan di daerah desa. Saya ingin membahas seniman-seniman bertalenta di Desa Cakala, Kalimantan Barat,” katanya.
Ia pun mengemas idenya dengan sentuhan teknologi dengan membuat aplikasi untuk membantu para seniman di Desa Cakala menjual barang-barang yang dibuatnya. “Aplikasi Rino Arts ini merupakan wadah bagi masyarakat untuk memasarkan produk yang mereka buat,” jelasnya.
Sebagai mentor KBKM, Ivani kemudian berpesan untuk para alumni KBKM agar terus bersilatuhrami dan bagi generasi muda yang belum bergabung, diharapkan dapat bergabung secepatnya.
“Karena dari pertemuan-pertemuan ini bisa memungkinkan kolaborasi di masa akan datang. Bagi teman-teman yang belum sempat atau belum berkesempatan untuk ikut dalam KBKM. Ayo, kita ikut! Kita manfaatkan energi, kecerdasan, dan kemampuan di masa muda ini,” ajaknya. (*)