Jakarta, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengadakan Silatuhmi Merdeka Belajar Episode Enam dengan tema “Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dan Kesiapan Pemerintah Daerah di Tengah Pandemi” melalui platfrom Zoom Meeting, Kamis (9/9/21).
Silaturahmi Merdeka Belajar ini menghadirkan Jumaedi selaku Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) dan Wahid Wahyudi selaku Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Timur.
Jumaedi mengatakan bahwa kendala dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) ini, yaitu perbedaan dinamika setiap daerah dari level 1-3, sebagian besar PTK belum mendapatkan Vaksinasi Covid-19, dan sebagian orangtua belum mengizinkan anak ke sekolah.
“Antara pemerintah, orangtua, guru, siswa, dan masyarakat harus satu frekuensi dalam pelaksanaan PTMT ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa syarat agar PTMT dapat dilaksanakan, yaitu mewajibkan pelaksanaan PTMT dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk wilayah level satu sampai tiga. Selain itu, orangtua yang menentukan putra-putrinya berangkat ke sekolah. Ia juga mengatakan syarat untuk sekolah.
“Sekolah mampu mengakses fasilitas kesehatan, bekerja sama dengan faskes,” ucapnya.
Sejalan dengan itu, Wahyudi menambahkan koordinasi yang harus dilakukan dalam pelaksanaan PTMT ini meliputi aspek kebijakan, aspek kesiapan, kesiapan orang tua dan siswa, dan vaksin cepat.
Dalam webinar tersebut juga dihadiri Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinasi Covid-19. Dalam pernyataannya, Nadia mengatakan tim vaksinasi covid-19 telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan dalam mempersiapkan segala aspek untuk menyukseskan pembelajaran tatap muka terbatas. Salah satu aspek yang segera dilaksanakan yaitu dengan memberikan prioritas vaksinasi kepada pendidik dan tenaga pendidik dalam menunjang upaya pembukaan tatap muka terbatas kedepannya.(AHM)