Kemenkes RI Gandeng FKM Unhas Atasi Stunting Melalui Penguatan Posyandu

0
375
Simulasi Penguatan Posyandu dengan Pemberdayaan Masyarakat dalam Stunting Regional Timur Indonesia Tatum l 2019.

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kemenkes RI dan FKM Unhas bekerjasama melaksanakan simulasi Penguatan Posyandu dengan Pemberdayaan Masyarakat dalam Stunting Regional Timur Indonesia Tatum l 2019.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 1-2 Juli 2019 di FKM Unhas ini bertujuan untuk melahirkan fasilitator yang terstandarisasi

Peserta dari kegiatan simulasi ini  yaitu sebanyak 12 orang yang merupakan Dosen FKM Unhas. Sedangkan Pemateri pada kegiatan ini yaitu Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Kemenkes RI Dr Rr Dhian Probhoyekti, SKM., MM. Pemateri lainnya adalah Andi Sari Bunga Untung, SKM., MSc PH; Dra Pimanih, M Kes dan R Danu Ramadityo, S Psi., MKM.

Baca Juga:  Hari Disabilitas Internasional, ILMPI Wilayah VI Gelar Gemilang Inklusi

Dalam sambutannya, Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin menjelaskan bahwa FKM Unhas merupakan salah satu universitas yang terpilih untuk menjadi pelaksana pada kegiatan penguatan posyandu dalam pencegahan stunting.

Metode pembelajaran dengan simulasi dan disertai dengan role play, ice breaking dalam bentuk games membuat peserta menjadi antusias.

“FKM Unhas merupakan salah satu universitas yang terpilih untuk menjadi pelaksana pada kegiatan penguatan posyandu untuk pencegahan stunting dengan pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan stunting di regional timur Indonesia,” terang Dekan FKM Unhas.

“Simulasi ini merupakan tahap awal pada kegiatan penguatan posyandu yang akan dilaksanakan. Fasilitator yg telah dilatih nantinya akan melatih tenaga kesehatan dari Dinkes Kab/Kota, kader, dan aparat desa/kelurahan,” tambahnya.

Baca Juga:  Mengenal Dunia Farmasi: Profesi yang Menjaga Kesehatan Dunia

Ketua Tim, Ansariadi, PhD juga menyampaikan bahwa kegiatan penguatan posyandu ini sebanyak 12 provinsi dan 51 kab/kota yang akan menjadi peserta pada kegiatan lokakarya selanjutnya.

Salah seorang peserta, Muh Arsyad, M Kes., mengungkapkan bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena disampaikan dengan beragam metode.

“Peserta pada kegiatan ini sangat antusias mengikuti materi yang dipaparkan. Metode pembelajaran dengan simulasi dan disertai dengan role play, ice breaking dalam bentuk games menjadi suatu pengalaman yang menarik dan menjadi tambahan skill baru bagi peserta,” ungkapnya. (FP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini