Kemenkes RI Gandeng FKM Unhas Gelar Diklat Pengembangan Kapasitas Aparatur Perencana

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Perencana Tingkat Manager dan Tingkat Pelaksana.

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 10 hingga 13 Desember 2019 di Ruang K225 FKM Unhas.

Ketua Panitia, Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MSc PH., PhD. dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada Ditjen P2P Kemenkes atas kepercayaan yang diberikan kepada FKM Unhas sebagai mitra dan fasilitator dalam pelatihan tersebut.

Beberapa materi yang akan diberikan dalam diklat tersebut yaitu, Building Learning Commitment (BLC), kepemimpinan dan berpikir sistem kesehatan, determinan penentu kualitas kesehatan, politik perencanaan kesehatan, indikator rencana strategis dan rencana pembangunan jangka menengah, sistem kesehatan nasional dan perencanaan strategis sektor kesehatan dan policy change.

Baca Juga:  10 Langkah Kunci dalam Pengadaan Sediaan Farmasi di Apotek
Penyampaian materi tentang kepemimpinan dan berpikir sistem kesehatan masyarakat oleh Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MSc PH., PhD.

Peserta pelatihan ini adalah perencana tingkat manager dan tingkat pelaksana.

“Untuk tim pelaksana, mereka mendapatkan materi tambahan yang berkaitan dengan implementasi kebijakan dan hubungan kelembagaan,” terang Prof Sukri.

Kepala Bagian Program dan Informasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr Elvieda Sariwati, M Kes. menyampaikan terima kasih kepada FKM Unhas telah bersedia menjadi mitra dalam kegiatan ini.

Peserta yang ikut dalam diklat ini sebanyak 45 orang dari Kemenkes dimana 15 orang sebagai koodinator perencana sementara 30 peserta adalah tim pelaksana.

“Harapan kami dalam pelatihan ini adalah ada upgrade pengetahuan dari fasilitator berkaitan dengan kebutuhan diklat ini. Kami mungkin banyak pengalaman tetapi lemah dalam hal teori. Sebaliknya kampus banyak memiliki aspek teoritis tetapi kurang dalam hal pengalaman. Karena itu, kami berharap terdapat keseimbangan dan ada keinginan untuk mensinkronkan gap ini,” tutur dr Elvieda.

- Iklan -
Baca Juga:  Farmasi vs Apoteker: Memahami Peran dan Perbedaannya dalam Dunia Kesehatan

Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM., M Kes., M Med., Ed. dalam sambutannya sesaat sebelum membuka acara menyampaikan bahwa FKM Unhas memiliki pengalaman kerjasama yang cukup dengan Kemenkes diantaranya, keterlibatan FKM Unhas dalam penanganan stunting di Indonesia, peningkatan tata kelola bidang kesehatan dan rumah sakit, penguatan posyandu dan sebagainya.

“Beberapa peserta dari Kementerian Kesehatan merupakan alumni FKM Unhas. Oleh karena itu, saya ucapkan selamat datang kembali di FKM Unhas dan juga kepada seluruh peserta diklat. Tentang peningkatan kapasitas perencanaan menjadi sangat penting, tetapi tantangan kita juga sebetulnya bukan pada aspek perencanaan, tetapi pada aspek implementasi. Perencanaan kadang cukup bagus tetapi implementasi yang lemah,” ungkap Dekan FKM Unhas.

Setelah acara pembukaan selesai, dilanjutkan dengan sesi poto bersama dan selanjutnya penyajian materi pertama oleh Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MSc PH., PhD. yang membawakan materi tentang kepemimpinan dan berpikir sistem kesehatan masyarakat.

Terdapat beberapa bagian dari materi ini meliputi arah dan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan, kepemimpinan kesehatan, good governance dan sistem kesehatan. (FP)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU