Ken Arok Kerajaan Singasari: Asal-usul dan Akhir Hidup

Sejarah Kerajaan Singasari di Malang, melahirkan legenda yang sangat terkenal di masyarakat Jawa Timur, yaitu Ken Arok dan Ken Dedes.

Ken Dedes merupakan istri Tunggul Ametung, akuwu (kepala pemerintah setingkat kecamatan). Sedangkan, Ken Arok merupakan rakyat biasa yang membunuh, mengambil alih kekuasaan, dan merebut istri Tunggul Ametung.

Asal-usul Ken Arok

Menurut legenda, Ken Arok merupakan anak hasil hubungan gelap antara seorang wanita bernama Ken Endog dari Desa Panawijen dengan Batara Brahma.

Tak lama setelah dilahirkan, Ken Arok dibuang ibunya di sebuah pekuburan. Kemudian, ia ditemukan dan dibawa pulang oleh pencuri ulung. Dari ayah angkatnya ini, Ken Arok belajar tentang segala siasat, taktik perjudian, pencurian, dan perampokkan.

Setelah dewasa, ia dikenal sebagai perampok yang sangat ditakuti di wilayah Tumapel. Suatu saat, Ken Arok berkenalan dengan seorang brahmana yang bernama Lohgawe yang menasehati agar meninggalkan dunia hitam.

Dengan dorongan Lohgawe, Ken Arok berhenti menjadi perampok dan menjadi prajurit Tumapel.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Wadi Rum

Ken Arok Mendapatkan Ken Dedes

Tunggul Ametung, akuwu Tumapel, memperistri Ken Dedes, putri Mpu Purwa dari Panawijen. Dari perkawinan itu lahir seorang putra bernama Anusapati. Pada suatu hari, Ken Dedes pulang ke Panawijen untuk menjenguk ayahnya.

Saat, Ken Dedes turun dari kereta kerajaan, angin bertiup kencang dan menyingkap bagian bawah kainnya. Ken Arok yang bertugas mengawal kereta Ken Dedes sempat melihat sekilas betis istri Tunggul Ametung tersebut.

Di mata Ken Arok, betis Ken Dedes memancarkan sinar menyilaukan. Peristiwa itu tidak dapat hilang dari ingatan Ken Arok. Lalu, Ken Arok menanyakan peristiwa tersebut pada Mpu Purwa.

- Iklan -

Sang Mpu menjelaskan bahwa Ken Dedes ditakdirkan sebagai wanita yang akan menurunkan raja-raja di Pulau Jawa.

Keris Mpu Gandring

Kemudian, Ken Arok memesan sebuah keris kepada Mpu Gandring, Mpu di Tumapel. Namun, Ken Arok tidak sabar menunggu pembuatan keris yang membutuhkan waktu lama untuk menjadi senjata yang ampuh.

Baca Juga:  Tari Rudat : Sejarah, Makna, Properti, Gerakan, dan Busana

Ia marah lalu merebut keris yang belum selesai dan menikam tubuh pembuatnya. Menjelang ajal, Mpu Gandring mengutuk bahwa Ken Arok akan mati di ujung keris dan keris akan meminta korban tujuh nyawa.

Ken Arok meminjamkan keris tersebut pada temannya yang senang pamer, yaitu Kebo Ijo. Kebo Ijo memamerkan keris itu pada teman-teman prajuritnya bahwa keris tersebut adalah miliknya.

Suatu saat, Ken Arok mencuri keris dari Kebo Ijo lalu menggunakan untuk membunuh Tunggul Ametung. Dengan sendirinya, tuduhan jatuh pada Kebo Ijo. Sementara, Ken Arok berhasil menggantikan kedudukan Tunggul Ametung sebagai akuwu dan menikahi Ken Dedes.

Ken Arok Raja Pertama Singasari

Setelah menjadi akuwu, Ken Arok menaklukkan Kerajaan Kediri yang diperintahkan Raja Kertajaya (1191-1222). Ia mendirikan Kerajaan Singasari dan menobatkan diri menjadi Raja Singasari pertama dengan gelar Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU