Sebenarnya nama Maya Nabila sudah hangat menjadi perbincangan publik pada Januari 2021 lalu. Namun cuitannya di Twitter belum lama ini diunggah di salah satu laman Instagram pemburu beasiswa. Sosoknya pun kembali menyita perhatian dan mendapatkan pujian dari warganet di kolom komentar.
Prestasi Maya memang luar biasa, mengingat kebanyakan mahasiswa berusia 21 tahun umumnya masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah atau baru menyelesaikan pendidikan Strata-1 (S1). Rupanya, Maya memasuki jenjang SD di usia yang sangat muda, yakni lima tahun. Usia tersebut memang setahun atau dua tahun lebih cepat dibanding anak lainnya.
Lalu saat memasuki masa SMA, ia mengambil program akselerasi. Maya pun hanya butuh dua tahun saja sebelum akhirnya dinyatakan lulus dari bangku SMA. Setelah itu ia berhasil masuk ke Universitas Andalas. Disana, ia mengambil prodi Matematika. Studi S1 nya diselesaikan kurang dari 4 tahun.
Setelah menyelesaikan S1 di Universitas Andalas, Maya Nabila lalu melanjutkan S2 di ITB. Ia mendapatkan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemenristekdikti. Ia juga mengaku bahwa dirinya suka belajar. Hal ini juga dikarenakan faktor lingkungan keluarga, dimana sang ayah juga sudah menyelesaikan studi S3.
“Sejak dari dulu aku memang suka belajar hal baru dan alhamdulillah ada kesempatan lanjut S2/S3 dengan program PMDSU, mungkin juga ada faktor lingkungan keluarga, soalnya papa juga kuliah sampai S3,” ucap Maya kami kutip dari laman itb.ac.id pada Senin (28/6).
Lalu pada April 2021 lalu, Maya mencurahkan perjuangannya ketika menempuh pendidikan S2.
“Mau curhat sedikit boleh ya. Awalnya senang banget pas keterima S2 di ITB tahun 2019, makin senang karna dapat beasiswa PMDSU. Tapi…. mungkin karna dulu agak lalai, awal2 kuliah rasanya berat banget.
Berkali2 mikir apa nyerah aja ya, kayaknya aku gak bisa, tapi ya gapernah aku lakuin untungnya, makasih buat semua teman dan kaka2 yang selalu sabar dengerin keluh kesah dan tetap support serta bantuin aku belajar heheu.
Sempat sedih, baru juga kerasan dan bisa nyesuain ritme belajar di ITB, eh tau2 malah ada pandemi (covid-19). Maret 2020, pulang ke rumah makin stress gabisa belajar dengan baik, butuh 2-3 bulan baru aku bisa dapat cara belajar yang benar. Sayang banget sama mama papa dan adik2 yang selalu sabar ngadepin moody nya aku dan terus dukung aku tanpa membebani apa2,” tulisnya.
Namun ia mengungkapkan rasa syukurnya dapat menyelesaikan pendidikan S2 di ITB dan bahkan lanjut ke jenjang S3.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa nyelesain studi S2 dan bahkan jadi juga lanjut S3 hehe. Gak sampai disitu, tiba2 jadi rame berita diri karna masuk website ITB. Ya Allah, rejeki itu bener2 unpredictable, datang disaat aku sudah kasih segala usaha kemudian berserah diri sama Allah,” lanjutnya.
“Emang udah paling benar, melibatkan Allah dalam setiap tahapan hidup kita. Makasih juga buat semua kepanitiaan atau kampus yang tau2 hadir tahun ini untuk memberi aku berbagai pengalaman baru dan kasih kesempatan untuk sharing. I know this is not the end, aku usahain berikan lebih dan lebih baik lagi hingga S3 ku selesai dengan baik juga. Kemudian bisa menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi sekitarnya,” pungkas Maya.
Kini Maya Nabila diketahui mengambil program studi Matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB. Ia tercatat sebagai mahasiswi termuda pada jenjang pendidikan Strata-3 (S3) ITB pada PMB ITB Tahun Akademik 2021/2022 di usia 21 tahun. (*)