Kenali 7 Ciri-ciri Menopause, Masih Bisakah Berhubungan Seks?

Wanita yang sudah mengalami menopause tetap bisa berhubungan seksual. Meskipun menopause menandai berakhirnya kemampuan reproduksi, hal ini tidak memengaruhi kemampuan wanita untuk merasakan kenikmatan saat berhubungan intim.

Namun, perubahan hormonal selama menopause dapat mempengaruhi gairah seksual dan kenyamanan selama hubungan intim. Penurunan kadar hormon estrogen dan testosteron dapat memengaruhi kelembapan vagina, elastisitas kulit, dan sensitivitas klitoris, yang berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan seks.

Menurut Very Well Health, sebuah penelitian terhadap 500 wanita menunjukkan bahwa 12% wanita perimenopause melaporkan penurunan libido, sementara hanya 3% dari wanita pascamenopause yang mengalami hal serupa. Meski begitu, tidak semua wanita merasakan penurunan libido setelah menopause; beberapa bahkan mengalami peningkatan gairah seksual.

Menopause dan Kemampuan Berhubungan Seksual

Menopause adalah fase alami dalam kehidupan wanita yang menandai berakhirnya masa reproduksi, ketika seorang wanita tidak lagi dapat hamil. Meskipun wanita yang sudah menopause tidak bisa lagi hamil, pertanyaannya adalah, apakah mereka masih bisa berhubungan seks?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), sebagian besar wanita mengalami menopause antara usia 45 hingga 55 tahun. Menopause merupakan bagian dari penuaan biologis yang wajar, yang terjadi ketika ovarium berhenti menghasilkan sel telur dan kadar hormon estrogen menurun.

Menopause terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut tanpa penyebab medis lain atau intervensi klinis. Perubahan hormonal selama periode ini dapat menyebabkan sejumlah gejala fisik dan emosional, seperti hot flashes, gangguan tidur, perubahan suasana hati, hingga peningkatan risiko osteoporosis.

Baca Juga:  Waspada Alzheimer, Penyakit Menurunnya Daya Ingat

Ciri-ciri Menopause

Ciri-ciri menopause dapat bervariasi antar wanita. Namun, sebelum mencapai menopause, banyak wanita mengalami perubahan dalam siklus menstruasi yang dikenal sebagai perimenopause. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang sering terjadi:

- Iklan -

Perubahan Siklus Menstruasi
Pada masa perimenopause, wanita sering mengalami ketidakteraturan menstruasi. Haid bisa lebih pendek atau lebih lama, dan kadang-kadang bisa lebih berat atau lebih ringan dari biasanya.

Beberapa wanita juga mungkin melewatkan beberapa bulan menstruasi, namun tetap bisa hamil. Meskipun perubahan ini adalah hal yang normal, konsultasi dengan dokter diperlukan jika terjadi pendarahan berat, bercak darah, atau menstruasi yang berlanjut lebih dari seminggu setelah tidak haid selama lebih dari satu tahun.

Hot Flashes
Hot flashes atau sensasi panas yang datang tiba-tiba adalah gejala umum lainnya yang dialami wanita menopause. Hot flashes biasanya ditandai dengan rasa panas di bagian atas tubuh, wajah, dan leher, yang sering kali disertai dengan keringat berlebih dan menggigil. Gejala ini bisa berlangsung dari beberapa detik hingga 10 menit dan bisa terjadi beberapa kali dalam satu jam atau hanya beberapa kali dalam seminggu.

Penurunan Kontrol Kandung Kemih
Inkontinensia atau kehilangan kontrol kandung kemih bisa terjadi pada wanita menopause. Gejalanya termasuk sering buang air kecil atau kesulitan menahan urine saat batuk, tertawa, atau berolahraga. Jika masalah ini terjadi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, karena infeksi kandung kemih juga dapat terjadi pada usia ini.

Gangguan Tidur
Gangguan tidur juga umum pada wanita menopause. Mereka mungkin merasa kesulitan tidur, terbangun terlalu dini, atau terbangun di tengah malam karena berkeringat. Masalah tidur ini bisa mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan.

Baca Juga:  4 Cara Mencegah Karies Gigi Secara Alami

Kesehatan dan Seksualitas Vagina
Setelah menopause, banyak wanita mengalami kekeringan vagina yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual. Perubahan ini biasanya disebabkan oleh penurunan kadar estrogen yang memengaruhi kelembapan dan elastisitas vagina.

Selain itu, beberapa wanita mungkin merasa penurunan libido atau, sebaliknya, merasa lebih bebas dan lebih percaya diri secara seksual setelah tidak lagi khawatir akan kehamilan.

Perubahan Suasana Hati
Beberapa wanita mengalami perubahan suasana hati yang lebih drastis selama perimenopause dan menopause, seperti merasa mudah tersinggung atau lebih murung. Perubahan ini mungkin dipengaruhi oleh faktor hormon, stres, masalah keluarga, atau kelelahan.

Perubahan pada Tubuh
Wanita yang memasuki menopause mungkin mengalami perubahan bentuk tubuh, seperti penambahan berat badan di sekitar pinggang dan kehilangan massa otot. Kulit juga cenderung menjadi lebih tipis, dan beberapa wanita merasa mengalami masalah dengan ingatan. Selain itu, otot dan sendi bisa terasa lebih kaku atau pegal.

Gejala menopause yang lain mungkin termasuk sakit kepala, nyeri tubuh, dan detak jantung yang terasa cepat. Karena perubahan hormonal yang terjadi selama masa ini sangat bervariasi antara wanita satu dengan yang lainnya, gejala yang dialami juga bisa berbeda dalam frekuensi dan tingkat keparahannya.

Jika gejala menopause sudah cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU