Beberapa jenis penyakit di bawah ini perlu dikenali penyebabnya agar kita dapat menghindarinya. Sehat itu memang tentang keseimbangan yang baik.
Penyebab Usur Kotor
Penyebab usus kotor adalah karena terlalu banyak mengonsumsi makanan gorengan atau makanan yang digoreng dengan tepung, penggunaan MSG, dan pemanis buatan. Selain itu, sering terpapar udara kotor, zat kimia, dan polusi juga dapat menjadi penyebabnya.
Pola diet yang salah, seperti diet tanpa olahraga atau hanya mengonsumsi buah-buahan, juga dapat berkontribusi. Stress berlebihan dan pola makan yang tidak teratur juga dapat mempengaruhi kondisi ini, membuat seseorang lebih sering merasa lapar.
Kanker
Sebagian besar, sekitar 70 persen bakteri dalam tubuh berada di usus. Jika usus kotor, bakteri dapat menumpuk secara berlebihan dan berpotensi memengaruhi pertumbuhan sel-sel jahat, termasuk sel kanker.
Penyakiit Jantung
Penyakit jantung dapat terjadi karena usus yang kotor menghambat penyerapan nutrisi secara optimal, termasuk nutrisi yang penting untuk melancarkan peredaran darah. Akibatnya, peredaran darah dapat terganggu dan dapat melemahkan fungsi jantung dalam memompa darah dengan efisien.
Obesitas
Obesitas terjadi karena kebiasaan makan yang berlebihan, terutama makanan tinggi lemak dan junk food, serta rendah serat. Kondisi ini menyebabkan plak terbentuk di dinding usus, yang mengakibatkan makanan tidak sehat tersebut ditimbun dalam tubuh sebagai lemak. Akibatnya, berat badan dapat meningkat secara drastis.
Sembelit Kronis
Sembelit kronis disebabkan oleh keadaan usus yang kotor, yang mengakibatkan penurunan fungsi usus dalam menyerap nutrisi dan mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna dari tubuh, seperti dalam bentuk feses.
Akibatnya, tinja dapat menumpuk di dalam usus dan sulit dikeluarkan tanpa usaha ekstra.
Cara Bersihkan Usus
Berikut adalah tips untuk membersihkan usus:
- Konsumsi air minimal 8 gelas setiap hari.
- Kurangi konsumsi kafein.
- Kurangi makanan yang mengandung banyak gula.
- Lakukan puasa secara teratur.
- Tingkatkan konsumsi sayur dan tambahkan buah dalam diet.
- Makan secara teratur.
- Minum jus pepaya muda yang masih mentah, karena ini merupakan cara efektif untuk membersihkan zat beracun dan kotoran di dalam usus.
- Kurangi konsumsi makanan berminyak dan tinggi gula.
- Atur jadwal makan dengan teratur.
- Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak, kalori, MSG, dan makanan yang mengandung pengawet.
Tips Agar Pencernaan Sehat
Berikut adalah tips untuk menjaga pencernaan agar tetap sehat:
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat.
- Konsumsi probiotik untuk menjaga keseimbangan bakteri dalam usus.
- Pastikan untuk cukup minum air putih, hindari minum air dingin atau es.
- Makan dengan cara perlahan dan pastikan makanan sudah lembut sebelum ditelan, hal ini membantu kerja pencernaan dan dapat mencegah risiko diabetes serta penyakit lainnya.
- Hindari tidur segera setelah makan; lebih baik tidur saat perut kosong atau minimal 3 jam setelah makan.
- Rutin berolahraga untuk meningkatkan metabolisme dan kesehatan pencernaan.
- Kelola stres dengan baik, karena stres dapat mempengaruhi fungsi pencernaan.
- Pilih dengan cermat asupan lemak dalam diet harian Anda untuk mendukung pencernaan yang sehat.
Makanan Pembersih Usus
Beberapa jenis makanan yang dapat membersihkan usus antara lain brokoli, pisang hijau, yogurt, jus buah sitrus, dan air putih.
Sifat Gula Pasir
Sifat gula pasir adalah jika dipanaskan, akan meleleh menjadi karamel. Proses ini disebut glukasi.
Glukasi dapat berdampak buruk pada kesehatan, menyebabkan peningkatan lemak, kolesterol, dan asam urat. Lemak yang terbentuk akibat glukasi dapat menyebabkan pembentukan plak yang menghambat aliran darah dari jantung, meningkatkan risiko serangan jantung koroner. Selain itu, asam urat juga dapat terkait dengan kristalisasi dan pengerasan di sendi, kondisi yang disebut sebagai gout.
Disarankan untuk menghindari minuman seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan minuman energi lainnya setelah makan, serta mengurangi konsumsi teh manis atau kopi dengan gula pasir. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko peningkatan kadar kolesterol.
Kelebihan konsumsi gula sebesar 100 gram dalam sehari dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, mempengaruhi sel darah putih dalam melawan infeksi, serta meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, obesitas, dan bahkan kanker. (ana)