Gejala khusus ditemukan pada pasien penderita varian Omicron yaitu diare. Ini berbeda dengan orang terinfeksi Covid-19 lain yang mengalami kehilangan indera penciuman.
Sebelumnya infeksi Covid-19 bisa dikenali dengan gejala seperti batuk kering terus menerus, demam, hingga kehilangan indera perasa dan penciuman. Sedangkan mayoritas orang penderita Omicronn mengeluhkan gejala seperti influenza atau flu biasa.
Sejumlah pasien Omicron di Inggris ternyata mengalami masalah diare parah. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Menurut lembaga tersebut, jika pasien mengalami gejala Covid-19 diare menjadi pertanda telah terinfeksi varian Omicron.
“Orang dengan sistem kekebalan yang lemah adalah yang paling mungkin mengalami diare dan gejala gastrointestinal lainnya,” demikian laporan NBC Chicago, dikutip Rabu (26/1/2022).
Laporan John Hopkins Medicine menyebut 20% pasien Covid-19 mengalami diare sebagai gejala awal setelah terkena Omicron. Sebagai catatan, diare bukan satu-satunya gejala varian yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan tersebut.
Sebab keluhan umum biasanya diikuti dengan kelelahan, masalah pernapasan, nyeri otot, dan tubuh serta kepala sakit atau sakit tenggorokan.
Awal bulan ini, tanda paling umum dari gejala Omicron terungkap setelah pasien mencatat keluhan dalam Studi Zoe Covid-19. Lima gejala teratas adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan.
Gejala lain yang paling banyak dikeluhkan adalah suara serak, menggigil, pusing dan kehilangan nafsu makan. Mual dan refluks juga masuk dalam laporan sebesar 18%, sedangkan diare sebanyak 15%.
Gejala kurang umum dari pasien Omicron adalah kembung sebanyak 14% dan sendawa 10%. Muntah juga dikeluhkan sebanyak 9% dan sakit perut 7%.