Sariawan di bibir adalah masalah umum yang dialami oleh banyak orang. Selain menyebabkan rasa perih, kondisi ini juga membuat sulit bagi penderitanya untuk makan dan minum. Meskipun terlihat sepele, namun penting untuk tidak mengabaikan masalah ini karena sariawan bisa menjadi gejala suatu penyakit yang lebih serius.
Jenis-jenis Sariawan di Bibir
Sariawan merupakan luka kecil yang timbul di dalam mulut, seringkali terlokalisasi pada bibir, pipi, gusi, atau lidah. Ini adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang, dan sering kali menjadi keluhan umum. Sariawan dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Sariawan Minor
Sariawan minor, atau yang juga dikenal sebagai sariawan kecil, merupakan tipe yang paling umum dikeluhkan. Sariawan ini memiliki ukuran yang kecil, biasanya kurang dari 1 cm, dengan bentuk oval dan tepi yang berwarna kemerahan. Biasanya, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu 1–2 minggu.
Sariawan Mayor
Sariawan mayor atau besar merupakan jenis sariawan yang memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan sariawan minor. Biasanya, sariawan jenis ini terasa tumbuh lebih dalam dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh secara alami, yaitu sekitar empat minggu. Sariawan mayor juga cenderung meninggalkan bekas luka setelah sembuh.
Sariawan Herpetiform
Tipe sariawan ini dapat muncul dalam jumlah yang banyak, biasanya antara 10 hingga 100 luka di dalam mulut. Luka-luka tersebut dapat bervariasi dalam ukuran, beberapa kecil dan tipis, bahkan ada yang berkumpul membentuk satu luka berukuran besar. Apabila jumlah luka semakin bertambah pada kondisi ini, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab Sariawan di Bibir
Walau sariawan adalah suatu kondisi umum yang sering sembuh dengan sendirinya, penting untuk menyadari bahwa ia bisa menjadi tanda adanya suatu penyakit yang mendasari. Beberapa penyebab umum sariawan di bibir, mulai dari yang ringan hingga serius, antara lain:
1. Iritasi
Salah satu penyebab sariawan di bibir adalah iritasi yang disebabkan oleh penggunaan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung alkohol atau sodium lauryl sulphate. Kedua zat tersebut memiliki sifat iritatif yang dapat menyebabkan luka dan akhirnya memicu munculnya sariawan di dalam bibir.
2. Luka
Penyebab paling umum dari sariawan adalah luka pada bibir. Luka ini bisa timbul akibat kebiasaan tidak sengaja seperti menggigit bibir, menyikat gigi terlalu keras, pemakaian kawat gigi, atau penggunaan gigi palsu yang tidak sesuai.
3. Defisiensi Nutrisi
Kurangnya asupan nutrisi seperti zat besi, asam folat, zinc, dan vitamin B2 juga dapat menjadi penyebab sariawan di bibir. Untuk mencegah kondisi ini, penting untuk memastikan asupan harian vitamin dan nutrisi tubuh terpenuhi.
4. Infeksi
Infeksi virus, bakteri, dan jamur juga dapat menjadi penyebab sariawan di mulut. Beberapa virus yang dapat menyebabkan sariawan antara lain herpes simplex dan varicella-zoster. Selain itu, penyakit menular seksual seperti gonore dan sifilis juga dapat menyebabkan sariawan di mulut.
5. Efek Samping Obat
Beberapa jenis pengobatan yang dapat menyebabkan sariawan di bibir apabila digunakan dalam jangka panjang adalah kemoterapi, obat anti-epilepsi, antibiotik, atau kortikosteroid.
6. Penyakit Autoimun
Dalam kondisi yang lebih serius, sariawan di bibir dapat disebabkan oleh penyakit autoimun, seperti lichen planus yang menyebabkan ruam gatal di dalam mulut, atau bercak leukoplakia yang mempengaruhi selaput lendir mulut.
7. Kanker Mulut
Sariawan di bibir yang tidak sembuh dalam beberapa minggu perlu diwaspadai karena dapat menjadi salah satu tanda kanker mulut. Pada kondisi ini, bercak sariawan yang muncul dapat terlihat keputihan atau kemerahan, disertai dengan nyeri, kesulitan menelan, dan mati rasa di bibir. (*)