Kenapa Facebook Ganti Nama?

CEO Facebook Inc, Mark Zuckerberg, membeberkan alasan mengganti nama perusahaan menjadi Meta Platform Inc. Nama Meta dipilih mewakili harapan masa depan usai melewati sederet masalah di jagat media sosial.

Nama baru itu diharapkan bisa memperkuat posisi raksasa media sosial tersebut di dunia baru Metaverse, yang dipandang Zuckerberg sebagai masa depan internet.

“Jadi kami melihat sisi bisnis kami sebagai dua segmen yang berbeda. Satu untuk aplikasi sosial dan satu lagi untuk platform masa depan. Idenya adalah Metaverse yang kami lakukan bukanlah tentang salah satu dari segmen tersebut. Metaverse akan menjadi platform masa depan dan pengalaman sosial,” ucap Zuckerberg dilansir The Verge.

- Iklan -
Baca Juga:  Mengenal Stephen Hawking, Salah Satu Ilmuwan Terkemuka

Zuckerberg juga disebut telah menggelontorkan miliaran dolar atau setidaknya $10 miliar (sekitar Rp141 triliun) pada tahun ini saja demi membangun Metaverse, ekspansi yang mendalam yang namanya diambil dari salah satu halaman di novel fiksi ilmiah, Snow Crash dan Ready Player One.

“Saya pikir pada dasarnya kami untuk pertama kali bergerak dari Facebook sebagai sebuah perusahaan menjadi Metaverse,” ujarnya.

Meskipun tidak menjelaskan secara detail, tapi sistem terpadu akan segera diperkenalkan untuk menjangkau seluruh perusahaan aplikasi sosial media.

- Iklan -

Sebenarnya, Zuckerberg sudah berpikir melakukan rebranding perusahaan sejak ia membeli Instagram dan WhatsApp pada 2012 dan 2014. Akan tetapi ia baru yakin melakukan perubahan pada awal tahun ini dan mengumumkannya di Konferensi Tahunan Connect.

Baca Juga:  4 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Mesin Cuci Cepat Rusak

“Saya pikir ada banyak kebingungan dan kecanggungan tentang merek perusahaan menjadi merek salah satu aplikasi media sosial. Perubahan ini sangat membantu orang untuk berhubungan dengan perusahaan yang berbeda dari hubungannya dengan salah satu produk tertentu,” jelasnya.

Sementara dia mengakui bahwa asal usul kata Metaverse adalah “penipu”. Zuckerberg mencoba mengklaim kembali Metaverse sebagai ide utopis yang akan membuka aktivitas ekonomi barang dan jasa virtual.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU