Kenapa Kulit Terasa Gatal Ketika Bersentuhan Dengan Ulat Bulu?

Ulat bulu, hewan mungil yang keberadaannya mudah ditemukan di Indonesia, kerap dianggap sebagai hama yang mengganggu tanaman.

Tak hanya itu, bulunya pun sudah terkenal dapat menyebabkan gatal dan ruam yang menyakitkan bagi sebagian orang.

Apa yang menyebabkan ulat bulu terasa gatal?

Melansir Verywell Health, menyentuh ulat bulu dapat menyebabkan kemerahan, bengkak, gatal, ruam, bilur, dan kantung kecil berisi cairan yang disebut vesikel. Bahkan, reaksi terkena ulat bulu dapat memunculkan sensasi terbakar atau menyengat.

Ini dikarenakan, paparan ulat bulu disebut setae, akan memicu respons imun yang terlalu aktif pada beberapa orang.

Baca Juga:  Apa Syarat Menjadi Pahlawan Nasional? Begini Prosedurnya

Tubuh akan bereaksi terhadap yang dianggap sebagai ancaman. Sistem kekebalan tubuh akan penuh dengan senyawa pro-inflamasi yang disebut histamin.

Hormon tersebut dapat memicu serangkaian gejala alergi yang melibatkan kulit, mata, dan saluran pernapasan.

Gejala-gejala yang ditimbulkan dari terkena ulat bulu dapat muncul dalam beberapa menit dan berlangsung selama satu hari atau lebih.

Jika menyentuh mata atau hidung setelah memegang ulat bulu atau memasukannya ke dalam mulut, mungkin timbul reaksi yang lebih serius seperti bersin, batuk, pilek, mata merah, sesak napas, sakit mulut, gatal, dan kesulitan menelan.

Baca Juga:  Mengenal 25 Pahlawan Nasional Indonesia, Kamu Wajib Tahu!

Sementara itu, menurut Askentomologists, bulu halus ulat bulu mengandung kitin, komponen eksoskeleton serangga yang juga ditemukan di banyak parasit. Tubuh manusia diberi isyarat untuk mendeteksi dan merespons kitin dan produk degradasinya.

- Iklan -

Saat bulu tersentuh kulit, otomatis bulu halus masuk ke dalamnya dan racunnya segera menyebar ke tubuh. Racun ini lah yang menyebabkan gatal-gatal. Racun ini sering membuat predator kesulitan memangsa ulat bulu.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU