Hallo! Kali ini guru dan ibu serta teman-teman kembali dengan pembahasan Kerajaan Islam Pertama Di Indonesia. Apa Kerajaan Islam Pertama Di Indonesia? Karena dalam banyak literatur sejarah disebut bahwa Kesultanan Islam pertama dan Kerajaan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Perlak. Untuk lebih lengkap simaklah Pembahasan kami mengenai Kerajaan Perlak mulai dari Penjelasan Kerajaan Perlak, Sejarah, Daftar Sultan dan Peninggalan Kerajaan Perlak di bawah ini.
Kerajaan Perlak
Banyak yang beranggapan bahwa Samudra Pasai menjadi kerajaan Islam pertama di Indonesia ternyata hal tersebut keliru atau tidak tepat. Karena dalam banyak literatur sejarah disebut bahwa Kesultanan Islam pertama dan Kerajaan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Perlak.
Dalam beberapa buku pelajaran yang ada di sekolah-sekolah menyebutkan kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai. Namun, kenyataannya Kerajaan Perlak lebih dulu eksis daripada Samudera Pasai. Kerajaan Perlak telah ada tahun 840-1292 M. Sementara kerajaan Samudera Pasai yang sama-sama berada di Aceh berdiri tahun 1267 dan kerajaan ini akhirnya lenyap pada tahun 1521.
Kesultanan Perlak / Kerajaan Perlak menurut para ahli sejarah menjadi kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berdiri di wilayah Aceh Timur. Perlak merupakan daerah yang ditumbuhi banyak kayu atau berasal dari kata Peureulak.
Kerajaan ini ada pada abad ke-9 dan bertahan sampai akhir abad ke-13. Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan keberadaan Kerajaan Perlak sebagai Kerajaan Islam pertama. Di antara bukti tersebut ialah Naskah Tadzkirah Thabat Jumu Sulthan As-Salathin karya Syaikh Syamsul Bahri Abdullah al-Asyi, Naskah Idhar al-Haq karya Abu Ishak Makarani, serta Naskah Silsilah Raja-Raja Perlak dan Pasai karya Sayyid Abdullah ibn Sayyid Habib Saifuddin.
Sejarah Berdirinya Kesultanan Perlak
Nama Perlak berasal dan diambil dari nama Kayu Perlak. Kayu ini adalah kayu khas daerah Perlak. Atas dasar ini lah daerah penghasil kayu Perlak disebut dengan Negeri Perlak. Setelah perdagangan semakin bertambah banyak di Selat Malaka, hal ini menjadikan para pedagang menyebut Negeri Perlak sebagai Bandar Perlak.
Di dalam kitab Negarakertagama menyebutkan negeri tersebut dengan nama Parlak. Sedangkan Marcopolo yang berkunjung ke negeri itu yang pada saat tepatnya tahun 1292 mencatatnya dengan nama Negeri Ferlec. Sebelum berdirinya Kerajaan Perlak, di wilayah Perlak sudah berdiri kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang sederhana bernama Kerajaan Perlak. Raja yang berkuasa di kerajaan tersebut memiliki gelar Meurah yang artinya Maharaja.
Kerajaan Perlak semakin meningkat pesat ketika dipimpin oleh Pangeran Salman, seorang pangeran yang mempunyai darah Kisra Persia. Putri dari Pangeran Salman kemudian menikah dengan seorang pendakwah dari negeri Arab yang Muhammad Ja’far Shiddiq, yang nantinya akan menurunkan pendiri Kesultanan Islam pertama di Nusantara ini.
Menurut Naskah Idhar al-Haq, tahun 790 M, sebuah kapal layar besar berlabuh di Bandar Perlak. Kapal tersebut berisikan seratus juru dakwah yang dipimpin oleh nakhoda dari kekhalifahan Abbasiyah. Kapal tersebut datang dari Teluk Kambay, Gujarat kemudian berlabuh di Bandar Perlak.
Ali ibn Muhammad Ja’far Shiddiq, salah satu dari pendakwah. Beliau merupakan seorang muslim Syiah yang melakukan pemberontakan kepada khalifah al-Makmun. Namun, usahanya tersebut gagal, itu sebabnya ia diperintahkan untuk berdakwah keluar dari Negeri Arab sebagai hukumannya.
Kemudian setelah beberapa waktu berdakwah di Bandar Perlak, Ali ibn Muhammad Ja’far Shiddiq menikah dengan putri istana Perlak. Putra pertama hasil pernikahan itu bernama Syed Maulana Abdul Azz Syah. Beliau mendirikan Kesultanan Perlak pada tahun 840 M, sebagai Kesultanan Islam (Syiah) pertama yang ada di Nusantara. Setelah uasahanya berhasil mendirikan Kesultanan Perlak, ia memdapatkan gelar Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Syah.
Daftar Nama-Nama Sultan
Berikut ini Nama-Nama sultan yang pernah berkuasa di Kerajaan Perlak :
- Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Shah (840-864)
- Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah (864-888)
- Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah (888-913)
- Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah (915-918)
- Sultan Malik Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat (928-932)
- Sultan Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah Johan Berdaulat (932-956)
- Sultan Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (956-983)
- Sultan Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986-1023)
- Sultan Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat (1023-1059)
- Sultan Alaiddin Malik Mansur Shah Johan Berdaulat (1059-1078)
- Sultan Alaiddin Malik Abdullah Shah Johan Berdaulat (1078-1109)
- Sultan Alaiddin Malik Ahmad Shah Johan Berdaulat (1109-1135)
- Sultan Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat (1135-1160)
- Sultan Alaiddin Malik Usman Shah Johan Berdaulat (1160-1173)
- Sultan Alaiddin Malik Muhammad Shah Johan Berdaulat (1173-1200)
- Sultan Alaiddin Abdul Jalil Shah Johan Berdaulat (1200-1230)
- Sultan Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat (1230-1267)
- Sultan Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267-1292)
Peninggalan Kerajaan Perlak
Peninggalan kerajaan Perlak diantaranya yaitu :
1. Mata uang kerajaan perlak
2. Makam raja
3. Stempel kerajaan Perlak
4. Sumber tertulis yaitu kitab Idharul Haqq, karangan Abu Ishaq Makarani Al Fasy. Kitab Tazkirah Thabakat Junu Sultan as Shalatin karangan Syekh Syamsul Bahri Abdullah al Asy
5. Masjid Peninggalan Kerajaan Perlak
Demikianlah pembahasan mengenai Kerajaan Perlak mulai dari Penjelasan Kerajaan Perlak, Sejarah, Daftar Sultan dan Peninggalan Kerajaan Perlak. Semoga bermanfaat.