Keren, Mahasiswa UNM Edukasi Santri Manfaat Limbah Minyak Menjadi Sabun dan Lilin

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun 2021 yang dinaungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar(UNM)kembali melakukan sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah Minyak Jelantah menjadi produk sabun cuci tangan dan lilin sebagai upaya penyuluhan Eco Life ( hidup yang ramah lingkungan ).

Sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan di Pesantren Darul Istiqomah Makassar, yang berada di Jalan Mamoa Raya Kota Makassar. Kegiatanini di ikuti oleh 17 orangyang terdiri dari 12 orang santri dan 5 Orang pendamping (alumni yang mengabdi selama 1 tahun).

Ketua TimPKM Tahun 2021, Moh Ahsan, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah sebagai upaya peningkatan pengetahuan santri tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup serta uapaya peningkatan  keterampilan santri tentang pengolahan limbah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual. Apalagi Pondok Pesantren merupakan salah satu penghasil Minyak Jelantah yang cukup banyak karena pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang bersifat Boarding school (sekolah berasrama).

“ Limbah minyak jelantah dapat mencemari lingkungan dan berpotensi merusak ekosistem air jika dibuang langsung ke selokan air atau sungai dan saat ini minyak jelantah salah satu limbah yang kurang dimanfaatkan dan banyak di hasilkan oleh rumah tangga utamanya pesantren yang dapat memproduksi minyak jelantah sekitar 3-5 liter/hari,” ungkapnya.

Baca Juga:  Unifa dan Konjen AS Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM

Moh Ahsan juga berharap, dengan meningkatnya produksi minyak jelantah yang dihasilkan oleh limbah rumah tangga, santri dan pendamping dapat mengambil peluang menambah penghasilan utamanya di era saat ini yang mengalami krisis lapangan pekerjaan dan perlambatan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.

“Saya berharap mereka dapat terbuka wawasan dan kreatifitasnya bahwa limbah dapat diolah menjadi produk yang bermafaat dan bernilai jual serta berpotensi sebagai produk wirausaha yang dapat dikembangkan selama di pondok pesantren atau setelah selesai dari pesantren, kemudian saya juga berharap pihak pesantren dapat menjadikan pengolahan limbah tersebut menjadi kegiatan ekstrakurikuler dan tugas praktikum mata pelajaran prakarya, ungkapnya”.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, dibantu oleh lima orang mahasiswa Pendidikan Teknologi Pertanian (PTP) dan seorang mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif (PTO) UNM, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk terjun langsun ketengah masyarakat dan dan untuk mengembangkan soft skiil Nya.

Baca Juga:  Yapis Kunjungi Unifa, Perkuat Kerja Sama Pascasarjana

Menurut Muh. Nur salah satu santri yang ikut dalam pelatihan PKM tersebut. Kegiatan Pelatihan ini sangat bermafaat bagi santri dan pendamping karena diberikan pengetahuan tentang menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan perilaku Eco Life dan mendapatkan ketarampilan mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk sabun cuci tangan dan lilin yang dapat memicu kreatifitas santri untuk mengolah limbah yang ada di pondok pesantren.

- Iklan -

“Saya dan teman-teman santri serta kakak pendamping sangat berterima kasih kepada Dosen Tim PKM dan mahasiswa dari UNM, yang telah memberikan sosialisasi dan pelatihan ini, saya dan teman-teman sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup utamanya lingkungan yang ada di sekitar kita, saya juga sangat senang dengan adanya pelatihan ini karena dapat memicu kreatifitas kami untuk mengelolah limbah yang ada di pondok pesantren menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual”  (kata Muh. Nur).

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU