Kesaksian Seekor Kadal Atas Kerasulan Muhammad

Di riwayatkan oleh Imam Ibn Katsir dalam kitab al-Bidayatu Wan- Nihayah halaman 934, Imam Baihaqi menceriterakan, dari Abu Manshur AAhmad bin Ali Ad-Damghoniy dari daerah Namin di Baihaq.

Dalam sebuah kisah yang disampaikan Sayyidina Umar bin Khottab Radhiyanlahu Anhu : Suatu hari, Nabi sedang duduk bersama para sahabat. Pada saat itu, lewatlah seorang Arab Badui dari Bani Sulaim. Dia datang dengan angkuhnya, yang baru pulang dari berburu. Di bahunya ada seekor Dhobb (biawak/kadal padang pasir) yang ditangkapnya serta berazam untuk membakar hewan, untuk dimakan.

Maka Badui ini keheranan melihat kerumunan orang. Kemudian dia bertanya : “Siapakah gerangan yang dikemurumuni itu ? ‘’Maka para sahabat menjawab, ‘’Itulah Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam’’.

Ketika dia diberitahu, bahwa para sahabat sedang mengerumuni Nabi Muhammad, maka dia mendekati Nabi, lantas Badui itu berkata sambil menunjuk tangan ke arah Rasulullah : ” Demi tuhan Latta dan Uzza, tiadalah sesuatu yang terdapat d ala mini yang lebih ku benci dari pada engkau wahai Muhammad.

Kalaulah tidak, karena aku khawatir kaumku memanggilku dengan panggilan yang tergesa-gesa, tentulah aku sudah memenggal kepalamu. Lalu aku dapat menggembirakan hatiku dan hai semua manusia yang berkulit, hitam, putih, merah dan kaum – kaum selainnya.

Baca Juga:  Larangan Mencari-cari Kesalahan Orang Lain

Sayyidina Umar menjadi naik pitam, sangat marah, lalu bangkit dan berkata : ‘’Wahai Nabi ! Biarlah mengakhiri hidupnya!.

Lalu Rasulullah berkata kepada sahabatnya itu, “Wahai Umar, tidaklah engkau tahu bahwa orang yang lemah lembut itu, hampir – hampir diangkat menjadi Nabi ?

Rasulullah kemudian bertanya kepada Badui itu, “Apa yang menyebabkan engkau berkata demikian ? Sepatutnya engkau menghormatiku, dalam perhimpunan bersama sahabatku. “Demi tuhan Latta dan Uzza! Aku takkan beriman kepadamu wahai Muhammad hingga kadal ini beriman kepadamu’’, ucap Arab Badui sambil mengeluarkan Dhobb itu, lalu melemparkannya kehadapan Rasulullah, dan mengenai tubuh Rasulullah.

“Wahai Dhobb, kepada siapakah engkau beriman ? Tanya Rasulullah.  Terdengar Dhobb itu menjawab dalam bahasa Arab yang indah serta fasih dan difahami oleh semua yang hadir. “Aku beriman kepada Tuhan yang arasy-Nya berada di langit, yang di bumi kerajaan-Nya, yang di surga ada rahmat dan kasih sayangnya, dan di neraka, ada siksa dan azabNya.

- Iklan -
Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Sabtu, 9 November 2024: Pelayanan Kudus

Semua orang terperangah. Rasulullah SAW sendiri memandang kadal itu sambil tersenyum. Beliau ingin menunjukkan, salah satu kebesaran Allah kepada lelaki yang hendak mencelakainya itu.

Lalu Rasulullah bertanya lagi, “Man Ana (siapa aku) ?. Dhobb itu menjawab : “Anta Rasulullah (Anda utusan Allah ), utusan Tuhan yang memiliki seluruh alam dan Khotamin Nabiyyin (Nabi terakhir). Amatlah beruntung orang yang mendukung perjuangan tuan, dan binasalah orang yang mendustakan tuan! “Tiada Tuhan selain Allah, dan engkau Muhammad utusan Allah’’.

Mendengar kata – kata Dhobb itu, orang Arab Badui itu lantara berucap sambil menangis di pelukan Rasulullah. ‘’Wahai Muhammad, sebelumnya engkau adalah orang paling kubenci. Tetapi hari ini, engkaulah orang yang paling aku kasih, lebih aku kashihi dari pada bapak dan ibuku, bahkan dari diriku sendiri. Semoga engkau mengasihi dzhohir dan batinku.

Kemudian Badui tersebut mengucapkan kalimat syahadat di hadapan yang hadir. Saat dia pulang ke keluarganya, dan menghadap kembali kepada Rasul, bersama seribu orang untuk memeluk agama Islam. (p/wa/ana):

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU