Kesaktian Batu Hajar Aswad

Mungkin banyak yang tidak tahu, kalau Batu Hajar Aswad, yang menjadi rebutan setiap tahun jamaah Haji dari seluruh untuk menciumnya, pernah dicuri dan diangkat dari tempatnya di dalam Kabbah.

Batu yang konon berasal dari surga itu, memang menjadi tekad bagi jamaah haji untuk sedapat mungkin bisa menciumnya. Mendapat berkah. Hanya saja tidak gampang melakukannya. Karena jutaan jamaah yang berdesak-desakan dan saling sikut, agar mendapat kesempatan dapat menciumnya, di saat melakukan tawaf keliling Kabah. Ada yang tercapai niatnya, dan tidak sedikit yang tidak dapat menggapainya.

Namun, bila tidak mendapat kesempatan menciumnya, tidak berarti jamaah Haji, hajinya tidak mabrur. Tetap saja mabrur, bila memenuhi syarat wajib lainnya. Mencium Batu Hajar Aswad, bukan kewajiban bagi jamaah Haji. Apalagi untuk dapat menciumnya, harus menyabung nyawa. Dan tidak sedikit memang yang meninggal di area tersebut, bila memaksakan kehendak, bisa mati terinjak-injak. Apalagi bila sudah bersaing dengan orang-orang Eropah, yang badannya tinggi besar.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Senin, 18 November 2024: Kemenangan Menuju Kemerdekaan

Lalu mengapa, kenapa dan bagaimana hingga Batu Hajar Aswad dicuri ? Sekilas kisahnya.  Pada 7 zulhijjah 317 Hijriah, Abu Tahir Al-Qarmuthi, menduduki kota Mekah, dan mencopot Hajar Aswad dari tenmpatnya secara paksa. Qaramitah atau Qarmatians, adalah salah satu kelompok Syiah di Arab Timur.

saat itu, Hajar Aswad dibawa oleh Abu Tahir ke mesjid miliknya, Masjid Al-Dirar di Bahrain. Berdasarkan catatan, pencurian itu, disertai dengan pembantaian 30.000 jamaah Haji yang sedang berada di Masjidil Haram.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Minggu, 8 Desember 2024: Kuasa Allah yang Saksama

Penyebab pencurian itu adalah, Abu Tahir ingin mengalihkan ibadah Haji dari Mekah ke masjidnya. Namun, harapan itu, tidak pernah tercapai, dan ibadah haji terus berlangsung di Masjidil Haram, Mekah, Meski tanpa kehadiran Hajar Aswad.  Menurut sejarawan, kelompok qaramitah sempat meminta tebusan kepada Bani Abbasiyah, apabila Hajar Aswad ingin dikembalikan. Hajar Aswad sempat hilang  selama 23 tahun, akhirnya Hajar Aswad dikembalikan.

Pengembalian batu ini pun, dilakukan dengan cara dilempar. Sehingga Hajar Aswad pecah menjadi 7 bagian. Kemudian dikembalikan ke tempatnya semula, di dalam Kabbah, kawasan Masjidilharam, dan kembali menjadi utuh. (vs/ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU