Siswa UPTD SDN 35 Pao-Pao yang telah mengikuti kelas Ekskul Bahasa Inggris unjuk kreativitas dengan menulis sebuah puisi dan cerita pendek dengan tema beragam.
Selain mereka belajar Bahasa Inggris, mereka diarahkan untuk mengenal dunia literasi baca-tulis. Mereka dibimbing langsung oleh tentor Bahasa Inggris sekaligus penggiat literasi oleh Melati Syahrir.
“Mengenalkan literasi harus dimulai sedini mungkin, hal ini supaya kelak ketika mereka dewasa dapat mencintai dunia literasi. Dengan mencintai literasi anak-anak tidak akan mudah termakan budaya hoax,” menurutnya, Senin, (19/9/2022).
Ia sengaja menyelipkan aktivitas literasi baca tulis di sela-sela bimbingan ekskul Bahasa Inggris. Dia mengatakan kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan menerjemahkan lingkungan lewat tulisan, tambahnya.
Karangan siswa ini merupakan kumpulan tulisan dari siswa kelas IV, V dan VI yang mengikuti kegiatan ekskul Bahasa Inggris di UPTD SDN 35 Pao-Pao yang terletak di Kecamatan Mandai Kabupaten Maros ini, akan dijadikan sebuah buku bunga rampai cerita pendek karya anak. Dengan bimbingan guru ternyata usia dini tidak menghalangi anak untuk dapat menggoreskan tinta dan mulai menulis.
Dengan hadirnya karya ini mengenalkan anak bahwa menjadi penulis tidak dibatasi oleh umur, namun yang harus senantiasa dilakukan adalah terus menuangkan ide dalam lembar-lembar tulisan yang dapat dinikmati oleh orang-orang serta dapat menjadikan manfaat bagi pembaca.
Awalnya hanya sekedar kegiatan belajar Bahasa Inggris yang di koordinir oleh guru Syaridawati, ketua oleh, ibu Partini, sekretaris ibu Diana, bendahara ibu Syamsinar yang tidak lain mereka adalah orang tua dari siswa itu sendiri.
Mantang, S.Pd., M.M, kepala UPTD SDN 35 Pao-Pao, saya sangat mengapresiasi pembiasaan literasi yang dilakukan di kegiatan ekskul Bahasa Inggris, karena dengan mengajak ataupun membimbing mereka menulis puisi atau cerita sederhana tentang pengalaman mereka di kegiatan tersebut saya yakin dan percaya bahwa dari pembiasaan itu akan lahir pribadi yang gemar menulis ataupun mampu mengeluarkan isi hatinya melalui goresan pena dan nanti semakin cerdas dalam berliterasi.
Ia sangat bersyukur karena selain semangat dari anak-anak, dukungan penuh dari orang tua mereka sangat bernilai untuk kegiatan ini. ia menilai kegiatan ini adalah sebuah dedikasi untuk membantu kemajuan anak bangsa, paparnya.
Harapannya adalah literasi bukan milik sebagian orang, ini adalah kerja bersama semua pihak yang terlibat, siswa, guru dan orang tua siswa, karena tujuan kita sama. Ingin membangun bangsa dengan sumber daya manusia yang kuat dan harus dimulai dengan literasi.