Ketahui 10 Penyebab Gatal pada Kemaluan, Waspada Infeksi!

Gatal pada area kemaluan, baik pada wanita maupun pria, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab paling umum adalah infeksi jamur dan iritasi. Meskipun sebagian besar gatal akibat infeksi atau iritasi dapat sembuh dengan sendirinya, ada penyebab lain yang memerlukan penanganan lebih intensif karena bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu.

Jika gatal pada kemaluan tidak kunjung hilang atau menyebabkan kekhawatiran, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Berikut ini adalah beberapa penyebab gatal pada area genital:

Penyebab Gatal pada Kemaluan

Infeksi Jamur

Gatal pada area kemaluan wanita sering disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Meskipun jamur ini biasanya hidup secara alami di dalam tubuh, ia tumbuh subur di lingkungan lembab, seperti pada vagina.

Infeksi jamur dapat menyebabkan gatal, rasa panas, dan keputihan dengan konsistensi keabu-abuan atau hijau. Selain itu, infeksi jamur juga bisa terjadi di selangkangan, menyebabkan iritasi dan rasa gatal yang hebat.

Meskipun infeksi jamur bukan penyakit menular seksual (PMS), infeksi ini bisa menular ke pasangan seksual. Penggunaan pengaman saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan.

Infeksi jamur juga bisa menular melalui kontak langsung atau berbagi barang seperti handuk dan pakaian. Pengobatan dengan obat antijamur umumnya efektif untuk mengatasi infeksi ini.

Iritasi

Gatal pada kemaluan juga bisa disebabkan oleh iritasi akibat alergi terhadap bahan tertentu, seperti kain, sabun, lotion, pelumas, atau produk perawatan kulit lainnya. Sebaiknya periksa bahan-bahan yang terkandung dalam produk baru sebelum menggunakannya.

Baca Juga:  Cara Mencegah dan Mengobati Hipertensi, Kurangi Asupan Garam

Pada wanita, cairan alami seperti air mani juga bisa menyebabkan iritasi. Iritasi juga bisa muncul akibat pakaian ketat yang menyebabkan gesekan atau karena berkeringat.

Luka Bakar Akibat Pisau Cukur

Mencukur area kemaluan dapat menyebabkan luka bakar atau rambut yang tumbuh ke dalam, keduanya bisa menimbulkan gatal dan iritasi. Luka bakar akibat pisau cukur biasanya ditandai dengan benjolan merah yang gatal dan sensasi panas. Menggunakan pisau cukur tumpul atau mencukur dengan terburu-buru dapat memperburuk iritasi.

- Iklan -

Kutu Kemaluan

Kutu kelamin (*Pediculosis pubis*) adalah parasit kecil yang dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada area kemaluan. Kutu ini menyebar melalui kontak seksual atau berbagi pakaian atau handuk. Gatal yang ditimbulkan oleh kutu biasanya disertai dengan benjolan merah. Selain kutu, tungau kecil yang menyebabkan kudis juga bisa menyebabkan gatal di area genital.

Eksim

Eksim adalah kondisi kulit yang ditandai dengan bercak kering, kasar, dan gatal. Meskipun umumnya muncul di area seperti siku, lutut, dan leher, eksim juga bisa muncul di sekitar kemaluan, menyebabkan iritasi dan gatal.

Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sel-sel kulit berkembang biak lebih cepat dari biasanya, sehingga muncul bercak kulit bersisik yang gatal. Psoriasis bisa menyerang kulit di area kemaluan dan menyebabkan rasa gatal yang mengganggu. Pengobatan umumnya bertujuan untuk meredakan gejala kulit yang bersisik.

Baca Juga:  Wajah Awet Muda Secara Alami, Terapkan 5 Tips Ini

Tinea Cruris

Tinea cruris adalah infeksi jamur yang sering disebut sebagai “jamur selangkangan”. Infeksi ini bisa menyerang kulit di sekitar kemaluan, paha bagian dalam, dan bokong, terutama jika mengenakan pakaian ketat yang menyebabkan kulit lembap. Gejala utama dari tinea cruris adalah ruam yang gatal dan kemerahan.

Liken Sklerosus

Liken sklerosus adalah kondisi kulit yang menyebabkan bercak putih tipis di area genital. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita pascamenopause atau anak perempuan yang belum menstruasi. Liken sklerosus dapat menimbulkan gatal dan kulit yang rentan terhadap robekan atau memar.

Penyakit Menular Seksual (PMS)

Beberapa PMS, seperti klamidia dan gonore, dapat menyebabkan gatal, rasa perih, atau sensasi terbakar di area genital. HPV dan herpes juga dapat menyebabkan benjolan kecil yang gatal. Gejala PMS dapat datang dan pergi, jadi penting untuk tidak menganggap gejalanya hilang tanpa pemeriksaan lebih lanjut.

Kondisi Kronis di Area Genital

Beberapa kondisi kronis juga bisa menyebabkan gatal pada area genital. Misalnya, Paget’s Extramammary Disease (EMPD), yang dapat menyebabkan ruam kronis di sekitar daerah genital dan biasanya terkait dengan kanker. Selain itu, kanker vulva, yang menyerang permukaan luar vagina, dapat menimbulkan gatal disertai nyeri atau perdarahan yang tidak normal.

Jika gatal pada kemaluan disertai dengan gejala yang tidak biasa atau berlangsung lama, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU