Sebelum menjalankan praktikum kimia atau penelitian, perlu untuk mengenal jenis, fungsi, serta cara penggunaan dari alat-alat laboratorium kimia terlebih dahulu.
Terdapat berbagai macam jenis dari alat laboratorium kimia, diantaranya adalah gelas ukur, tabung reaksi, pipa gelas, buret, pipet, lemari asam, statif, kaki tiga, autoklaf dan lain sebagainya.
Selain mengetahui fungsi dan cara kerja dari alat-alat laboratorium, terdapat juga beberapa hal lain yang patut diperhatikan ketika akan bekerja di laboratorium.
Diantaranya adalah membaca petunjuk praktikum, tidak makan dan minum, menggunakan jas laboratorium, menggunakan kacamata pengaman dan sepatu tertutup, serta mencuci tangan dengan air yang bersih dan sabun seusai bekerja di laboratorium.
Hal tersebut dikarenakan laboratorium yang tentunya tidak lepas dari bahan-bahan kimia ataupun peralatan yang dapat membahayakan, oleh karena itu penting untuk menerapkan keselamatan kerja.
Apabila keselamatan kerja tidak diterapkan, akan mengakibatkan risiko bahaya yang dapat terjadi seperti keracunan, kebakaran, kerusakan alat dan lain sebagainya.
Lantas, apa sajakah jenis-jenis alat laboratorium kimia? Simak berikut :
Buret
Buret merupakan alat yang berfungsi meneteskan sejumlah reagen cair dalam analisis kimia atau eksperimen yang memerlukan presisi contohnya seperti eksperimen titrasi.
Berkapasitas 50 mL, buret memiliki bentuk tabung panjang dengan stpocock di bagian bawahnya.
Apabila dibandingkan dengan pipet tetes atau gelas ukur, pengukuran menggunakan buret jauh lebih akurat, terlebih buret kelas A yang memiliki akurasi paling tinggi.
Penjepit Tabung Reaksi
Sesuai dengan namanya, penjepit tabung reaksi merupakan alat yang berfungsi untuk menjepit tabung reaksi ketika dalam proses pemanasan atau pemindahan tabung yang telah dipanaskan.
Pada umumnya, penjepit tabung reaksi berbahan besi dan bagian pegangannya berbahan kayu atau plastik sebagai isolator.
Cara menggunakannya hanya perlu ditekan pada bagian tengah penjepit sehingga akan membuka bagian kepala. Kemudian kepala penjepit yang terbuka ini langsung dijepitkan pada tabung reaksi yang akan digunakan.
Labu Alas Bulat
Labu alas bulat merupakan salah satu jenis labu yang berbentuk bulat pada bagian bawahnya, alat ini digunakan untuk memanaskan atau mendidihkan suatu larutan.
Pada umumnya, bentuk labu alas bulat adalah memiliki leher panjang pada bagian atas dengan mulut sempit dan alas bulat yang bertuliskan volume.
Lemari Asam
Ketika menjalani praktikum atau penelitian di laboratorium, seringkali terdapat reaksi kimia yang menimbulkan gas, uap, maupun debu yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, lemari asam berfungsi untuk melindungi dan mencegah dari paparan gas, uap, maupun debu yang berbahaya selama proses di laboratorium sedang berlangsung.
Peralatan ventilasi ini pada umumnya memiliki ukuran yang besar dan memiliki penahan atau meja berupa kabinet bawah.
Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan silinder gelas yang berskala dan berguna untuk mengukur volume suatu larutan atau zat cair dengan tepat.
Dilihat dari bentuknya, gelas ukur memiliki mulut yang lebar dan bercucuk dimana lebar mulutnya sama dengan lebar alasnya dengan ukuran mulai dari 1 mL hingga 1 liter atau bahkan lebih.
Demikianlah tadi informasi mengenai jenis-jenis alat laboratorium kimia dengan fungsi dan juga cara penggunaannya.
Mengetahui fungsi serta cara penggunaan alat-alat laboratorium kimia sebelum bekerja di laboratorium akan sangat membantu dalam proses bekerja, serta pekerjaan juga akan lebih efisien.