Ketua KKPS Makassar Gencar Berjejaring Demi Gerakan Literasi

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Gerakan literasi hanya bisa terwujud jika kita membangun jejaring (networking) dengan para pemangku kepentingan.

Hal itu disadari Ketua Kelompok Kerja Pustakawan Sekolah (KKPS) Makassar, Melati Syahrir. Sehingga, ia tak hanya menyambangi sekolah dan dinas terkait, tapi juga media penyiaran dan pejabat.

Dari pertemuannya itu, Kepala Perpustakaan Purnama SD Inpres Paccerakkang ini mendiskusikan upaya pembudayaan gemar membaca, pentingnya menulis, dan standar perpustakaan

Misalnya, ketika ia, pada Senin,14 Juni 2021, mengadakan audiensi dengan Bupati Maros, Chaidir Syam, di ruang kerja bupati.

Saat itu, Chaidir Syam berharap agar semakin banyak siswa dan guru penulis yang diberdayakan dan diberikan ruang kreativitas.

Bupati sangat menyambut baik setiap kegiatan literasi apapun bentuknya. Bupati bahkan mengimpikan, semoga Maros bisa menjadi ikon literasi Sulawesi Selatan.

Melati juga mengadakan rapat dengan Kadis Pendidikan Kabupaten Maros, Ir H Takdir D, MM dan sejumlah kepala sekolah serta guru-guru penulis, pada Selasa, 15 Juni 2021.

Dalam pertemuan itu, Takdir mendorong para penggerak literasi, guru, dan kepala sekolah bisa membuat sebuah gebrakan baru dengan mengadakan festival literasi.

Ia juga berharap, kegiatan literasi di Maros bisa terus berlanjut sehingga mendatangkan kemanfaatan bukan saja pada minat baca tapi juga dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

- Iklan -

Semua itu, katanya, hanya bisa terwujud jika para pegiat literasi berkomitmen untuk memajukan literasi di kabupaten yang dijuluki Butta Salewangang itu

Tak berhenti sampai di situ, pada Kamis, 17 Juni 2021, ia melakukan sosialisasi literasi dengan forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Maros Baru. Pertemuan itu menyepakati rencana mengadakan festival literasi daerah, yang waktunya akan dibicarakan lagi.

Sebelumnya, Melati mengadakan roadshow ke beberapa sekolah di Makassar, antara lain bertemu Kepala UPT SPF SD Inpres Mangga Tiga, Sitti Halija, dan Kepala UPT SPF SDN Percontohan PAM, Burhanuddin Thalib.

Sitti Halija malah mengaku termotivasi dan menyatakan kesiapannya untuk berkarya melalui gerakan menulis buku.

“Apalagi sejak dulu saya suka menulis, sehingga ini bisa jadi peluang bagi saya untuk berkarya lagi,” ungkapnya.

Sedangkan, Burhanuddin Thalib menilai apa yang dilakukan KKPS sebagai upaya mendukung program pemerintah yaitu merdeka belajar.

Melati juga sudah mengkomunikasikan programnya kepada Sekretaris Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Muhyiddin, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan, Mohammad Hasan Sijaya.

Kedua pejabat itu menyambut positif langkah-langkah strategis yang dilakukan Melati untuk memajukan layanan perpustakaan, mengingat sekarang perpustakaan sudah berbasis inklusi sosial.

Dalam setiap pertemuan, terutama dengan pihak sekolah, Melati selalu menekankan pentingnya perpustakaan memenuhi standar sesuai tuntutan regulasi tentang perpustakaan. Yakni, berkaitan dengan koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan serta komponen penguat lainnya.

Menurutnya, perpustakaan yang ideal itu harus memiliki beberapa karakteristik, mulai dari struktur kelembagaan yang kuat, punya desain ruang yang menarik, lalu juga memiliki koleksi yang variatif sesuai keinginan pemustaka, serta selalu berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pustakawan. Tentu saja, katanya, yang tidak kalah penting, juga mempunyai layanan yang berkualitas.

Meski tidak berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan, rupanya Melati telah menemukan passionnya pada program kepustakaan, dan gerakan literasi pada umumnya.

Ia bersyukur, upaya membangun link dan networking ini selalu mendapat sambutan positif. Termasuk ketika ia mengadakan sosialisasi tentang KKPS dan gerakan literasi di Lembaga Penyiaran Publik RRI Makassar dan Radio Telstar FM Makassar, pada pekan lalu. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU