Panitia Pemilihan Rektor (P2R) Universitas Hasanuddin Periode 2022-2026 menggelar Rapat Persiapan Proses Pemilihan oleh Majelis Wali Amanat (MWA).
Rapat berlangsung pada Selasa (25/1) di Ruang Rapat A, Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas.
Rapat dihadiri oleh Ketua Majelis Wali Amanat Unhas, Komjen Pol (Purn) Dr (HC) Drs Sjafruddin, M.Si, beserta ketua dan seluruh anggota P2R.
Hadir pula Rektor Unhas (Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA), dan Ketua Senat Akademik (Prof Dr Eng Dadang Ahmad Suriamihardja).
Dalam pengantarnya, Ketua P2R Unhas, Prof Dr Syamsul Bachri, SH, MH menjelaskan proses dan tahapan pemilihan, serta berbagai persiapan teknis.
Dalam pelaksanaannya nanti akan dihadiri oleh seluruh anggota MWA yang berjumlah 19 orang.
“Sesuai ketentuan, hanya 17 anggota MWA yang mempunyai hak suara dalam pemilihan. Mendikbudristek adalah anggota MWA dengan bobot suara 35% dari total.
Kami telah berkonsultasi dengan Kementerian, dimana konversi suara menteri setara dengan 9 suara. Artinya, seluruh suara adalah 16 ditambah 9 menjadi 25 suara,” kata Prof. Syamsul.
Proses pemilihan akan diawali dengan pemaparan kertas kerja oleh masing-masing calon. Kemudian akan berlangsung sesi tanya jawab dari anggota MWA.
“Kita menyepakati acara pemaparan visi misi akan dipandu oleh Prof. Irawan Jusuf. Seluruh anggota MWA telah mengkonfirmasi kehadirannya.
Sementara menteri akan diwakili oleh Kepala Biro SDM Kemendikbudristek,” kata Prof. Syamsul
Rektor Unhas memberikan apresiasi terhadap rangkaian proses pelaksanaan pemilihan. Menurut beliau, para calon merupakan orang-orang terbaik yang telah berhasil mencapai tahapan tersebut.
Dirinya berharap, rektor baru kedepan akan semakin membawa Unhas menjadi lebih baik.
“Saya sangat bangga, karena proses pemilihan rektor berlangsung sangat tenang dan suasana sangat kondusif.
Memang ada dinamika, tetapi masing-masing calon menunjukkan karakter tokoh dan kepemimpinan yang santun,” kata Prof. Dwia.
Sementara itu, Ketua MWA Unhas, Sjafruddin, mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja optimal pada berbagai tahapan.
Ia berharap pelaksanaan proses pemilihan berlangsung lancar hingga terpilihnya rektor Unhas.
“Saya memantau terus proses oleh P2R. Dalam penilaian saya, panitia telah bekerja sangat optimal, menjaga demokrasi, dan mempertahankan sikap obyektif.
Ini adalah model Indonesia yang seharusnya menjadi percontohan di tanah air,” kata Sjafruddin.
Sjafruddin menegaskan siapapun rektor terpilih merupakan pilihan terbaik yang memiliki komitmen berkontribusi untuk Unhas.(*)