Ketua Umum PERSAKMI Dukung Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Indonesia

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Meneropong Status Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Selatan tahun 2021.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Februari 2021 yang dilakukan secara daring.

Ketua PERSAKMI Sulsel, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD, yang juga sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, mengatakan: “Sedianya kegiatan ini dilaksanakan di awal Januari 2021, namun karena terjadi gempa di Sulawesi Barat, dimana kita semua juga memberikan perhatian penuh kepada korban yang ada disana sehingga kegiatan ini mundur dan baru sempat dilaksanakan,” terang Prof Sukri.

- Iklan -
Baca Juga:  Siswa SMPN 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak”

Kegiatan FGD ini dimaksudkan adalah untuk melihat masalah kesehatan secara keseluruhan di Sulawesi Selatan, dan juga memprediksi bagaimana kondisi ke depan.

Ada kecenderungan bahwa dalam masa pandemi Covid-19 ini, semua energi, sumber daya, anggaran dan kebijakan diarahkan pada penanganan Covid-19.

Menurut Prof Sukri, Hal itu tentu tidak salah, karena merupakan wabah yang harus diselesaikan, namun terdapat banyak masalah kesehatan yang juga membutuhkan perhatian dan energi dan anggaran, misalnya penanganan stunting, sanitasi, air bersih, penanganan berbagai penyakit menular dan tidak menular, peningkatan kualitas layanan kesehatan dan sebagainya.

- Iklan -

FGD ini dibagi atas dua sesi. Sesi kedua dipandu oleh Nur Hamdani Nur, SKM, M.Kes. Pada sesi kedua ini, ada tiga pembicara yaitu Ketua Umum PERSAKMI, Prof. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes., MSc.PH, Bupati Toraja Utara dan Bupati Enrekang.

Baca Juga:  Siswa SMPN 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak”

Prof. Ridwan yang biasa akrab dipanggil bang prof menyampaikan materinya berkaitan dengan dukungan PERSAKMI dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.

Ia mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia diukur oleh tiga indikator yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

- Iklan -

“Pembangunan ini harus dipusatkan pada pembangunan manusia,” katanya. Bang prof juga banyak menyoroti bagaimana dengan pembangunan berkelanjutan yang sudah menjadi agenda global sampai tahun 2030.

“Pada prinsipnya PERSAKMI mendukung pemerintah daerah terutama dalam menyiapkan SDM unggul dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU