Keutamaan Ahlul Bait Rasulullah

Ibnu Abbas radhyallahu anhu mengartikan ar-rijs dalam ayat surah Al Ahsab ayat 33, dengan amal perbuatan syaitan yang tidak diridhoi Allah. Sedangkan Qatadah menafsirkannya, as – suu (keburukan). (Ma’alim at – Tanzil 3/637).

Adapun hadist yang menceriterakan keutamaan ahlul bait, diantaranya adalah hadist Zaid bin Arqam yang telah lalu. Dimana Nabi shallallahu alaihi wasallam berwasiat untuk berlaku baik kepada mereka.

Selain itu, cukuplah menunjukkan keutamaan mereka adalah disebutkannya lafaz ahlul bait dalam salawat yang senantiasa kita ucapkan di dalam salat. Ketika kita bertasyahhud.

- Iklan -

Hal tersebut menunjukkan keutamaan mereka, dalam agama ini, sehingga.syariat menghususkan salawat kepada mereka di setiap salawat yang kita kerjakan.

Imam Muhammad bin Idris.asy Syafi’i, dalam I’anah ath -Thalibin 1/200, mengatakan,”Wahai ahlul bait Radulullah, mencintai kalian adalah kewajiban yang ditetapkan Allah di dalam Al-Quran yang diturunkanNya.

Cukup bagi kakian dari kebanggan terbesar yang ada. Bahwa orang yang tidak bersalawat kepada kalian ( di dalam salat ), maka tidaklah sah salatnya.

- Iklan -

Untuk mengetahui berbagai keutamaan yang dimiliki ahlul bait, baik yang diterangkan di dalam Al-Quran, dan sunnah pembaca dapat membaca kitab Syaikh Abdul Muhsin al Abbad hafizhahullah yang berjudul Fadl Ahli al Bait as-sunnah wa al-jamaah.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Rabu, 9 Oktober 2024: Membangun Iman di Atas Dasar Penebusan

Salah Satu Prinsip Akidah

Mencibtai ahlul bait Nabi shallallahu alaihi wasallam, merupakan salah satu prinsip aqidah ahlu as – sunnah. Sedangkan membenci ahlul bait, merupakan salah satu cabang kemunafikan.

Allah berfirman, “Itulah (karunia) yang dengan itu, Allah menggembirakan hamba – hambaNya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh.

- Iklan -

Katakanlah, “Aku tidak meminta kepadamu, sesuatu upahpun atas seruanku, kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”.

Dan siapa yang mengerjakan kabaikan , akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Asy – Suraa.: 23).

Diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda, “Dan cintailah ahlul baitku, karena kecintaan kepadaku”. (HR. Al Hakim nomor 4716. Al Hakim mengatakan, hadist ini shahih al -.isnad dan disepakati oleh adz – Dzahabi).

Dari Ali bin Abi Thalib, dia mengatakan dari Aliy (bin Abi Thakib). “Demi dzat yang membelah biji bijian dan melepaskan angin, “Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam telah berjanji kepadaku, bahwasanya, tidak ada yang mencintaiku, kecuali ia seorang mukmin, dan tidak ada yang membenciku, kecuali ia seorang munafik. (HR. Muslim nomor 78).

Baca Juga:  Usmas Jasad: Kesalehan Individu Lahirkan Kesalehan Sosial

Imam Abu Bakr al – Ajurri al Baghdadi mengatakan, “Wajib bagi setiap mukmin dan mukminah, mencintai ahlul bait Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Mereka adalah Bani Hasyim, Ali bin Abi Thalib, termaduk anak dan keturunannya, Fathimah, termasuk anak dan keturunannya, Hamzah termasuk anak dan keturunannya. al -Abbas, termasuk anak dan keturunannya. Semoga Allah meridhoi mereka”. Asy Syari’ah 5/2276).

Tidak benar tuduhan bahwa, para sahabat khususnya Abu Bakar dan Umar radhyallahu anhu, anhuma telah berlaku zhalim terhadap hak hak ahlul bait.

Bahkan kita temukan dalam kitab kitab ulama yang menorehkan perkataan dan perbuatan mereka yang memuliakan mereka ahlul bait. Diantara mereka adalah :

a. Abu Bakar ash – Shiddiq radhyallahu anhu. Beliau.berkata, “Demi dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh kerabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lebih aku sukai untuk sambung.(silaturrahim), dari pada kerabatku sendiri”.(HR. Bukhari nomor 3712 dan Muslim nomor 1759). (Berlanjut/ana)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU