Apa yang dimaksud dengan Ahlul Bait Rasulullah. Shallallahu Alaihi Wasallam? Yaitu, semua keluarga dan keturunannya. Mereka-mereka itu, harus disayangi oleh siapa pun, dan berlaku baik kepada mereka. Dengan menyayanginya, dan berlaku baik kepada mereka, berbagai keutamaan akan diperolehnya.
Ada dua sebab mengenai ahlul bait, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, telah mewasiatkan kepada umatnya, untuk berlaku baik kepada ahlul bait beliau, dalam beberapa hadistnya.
Selain itu, adanya fenomena masyarakat yang telah menjurus pada sikap berlebih lebihan kepada ahlul bait. Di satu sisi, terdapat pihak yang mengagungkannya secara berlebihan, melebihi batas batas yang diperkenankan syari’at.
Di sisi lain, terdapat pihak yang tidak menghormati ahlul bait, dan mengingkari berbagai keutamaan yang mereka miliki. Beberapa permasalah terkait ahlul bait, sehingga dapat diketahui bersama.
Pertama, pendapat yang tepat mengenai definisi ahlul bait, yaitu pendapat yang menyatakan bahwa, ahlul bait Rasulullah SAW, adalah mereka yang diharamkan menerima zakat. Yaitu, para isteri beliau dan keturunannya.
Dan setiap muslim dan muslimah, dari.keturunan Bani Hasyim bin Abdi Manaf dari keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja’far, dan keluarga Abbas.
Pendapat tersebut telah mengompromikan, seluruh dalil dalil yang membicarakan definisi ahlul bait. Dalil bagi pendapat ini, diantaranya adalah hadist Zaid bin Arqam. Dia berkata :
“Pada suatu hari, Rasulullah SAW, pernah berdiri dan berkhutbah di sebuah mata air, yang disebut Khum. Belisu memuji Allah, kemudian menyampaikan nasehat kepada kami.
Amma ba’du, ketahuilah wahai sekalian manusia. Bahwasanya, aku hanyalah seorang manusia, sama seperti kalian. Sebentar lagi utusan Rabbku (yaitu malaikat maut), akan datang, dan dia diperkenankan.
Meninggalkan Dua Hal yang Berat
Aku akan meninggalkan dua hal yang berat, yaitu Al-Quran yang berisi petunjuk dan cahaya. Karena itu, laksanakanlah isi Al-Quran itu. Dan berpegang teguhlah kepadanya.
Beliau mendorong dan menghimbau pengamalan Al-Quran. Dan Ahlul baitku (keluargaku). Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahlul baitku (beliau mengucapkan tiga kali).
Husain berkata kepada Zaid : “Wahai Zaid, siapakah ahlul bait Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ? Bukankah isteri isteri beliau adalah ahlul baitnya ? Zaid bin Arqam menjawab : “Isteri isteri beliau shallallahu alaihi wasallam, memabg ahlul baitnya.
Namun ahlul bait beliau adalah orabg yang diharamkan menerima zakat sepeninggal beliau”. Husain berkata, ” Siapakah mereka itu ? Zaid menjawab, “mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja’far, dan keluarga Abbas.
Husain berkata, “Apakah mereka semua itu diharamkan menerima zakat ? Zaid menjawab, “ya”. (HR Muslim no 3408 fan Ibnu Khzaimah no 2357).
Disebutkan pula dalam hadist Ibnu Abi Mulaikah. Dia berkata, ” Khalid bin Zaid, pernah diutus memberikan seekor sapi hasil zakat kepada Aisyah, namun ia menolaknya. Seraya berkata, ” Sesungguhnya keluarga Muhammad SAW, tidak dihalalkan menerima zakat”,. (HR. Ibnu Abi Syaibah 3/214 dengan sanad shahih).
Ahlul bait memiliki keutamaan yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadist Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Di dalam Al-Quran, surah Al Ahzab ayat 33, Allah berfirman “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”. (Berlanjut/ana)