Di antara bentuk nafsu yang diperintahkan untuk dijaga adalah menjaga kemaluan, yaitu menjaganya dari perbuatan zina dan perselingkuhan.
Dan Perselingkuh itu mudah untuk dilakukan karena teradapat nafsu untuk mendorong melakukan hal tersebut. Maka perselingkuhan harus lah dihindari.
Dilansir dari Rumaysho.com, inilah naskah materi Khutbah Jumat tahun 2022 dengan tema ‘Dosa Perselingkuhan dan Kiat Menghindarinya Berdasarkan Ajaran Islam’:
Khutbah Pertama
الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى دِيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Amma ba’du:
Para jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah …
Kita diperintahkan untuk senantiasa bersyukur pada Allah atas nikmat yang telah diberikan kepada kita sekalian. Syukur inilah yang kita buktikan dengan takwa sebagaimana yang Allah perintahkan,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat, Nasehat Rumah Tangga, Jauhi KDRT dan Ciptakan Keluarga yang Samawa
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi akhir zaman, yang telah mendapatkan mukjizat paling besar dan menjadi pembuka pintu surga, yaitu nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga, sahabat dan setiap orang yang mengikuti salaf tersebut dengan baik hingga akhir zaman.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku.” (QS. Yusuf: 53).
Syaikh As-Sa’di rahimahullah menerangkan, “Nafsu akan terus mengajak manusia pada kejelekan dan perbuatan keji serta perbuatan dosa lainnya. Nafsu jelek ini jadi tunggangan setan untuk menyesatka manusia dan dari jalan nafsu inilah setan akan masuk kecuali bagi siapa saja yang dirahmati oleh Allah.”
Di antara bentuk nafsu yang diperintahkan untuk dijaga adalah menjaga kemaluan, yaitu menjaganya dari perbuatan zina dan perselingkuhan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan,
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (29) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (30) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Ma’arij: 29-31).
Maksud menjaga kemaluan adalah menjaganya dari zina, onani, liwath (homoseks), menyetubuhi pada dubur, juga tidak menyentuh kemaluan lainnya (selain yang halal). Demikian diterangkan oleh Syaikh Musthafa Al-‘Adawi dalam tafsir surat Al-Ma’arij.
Bukti bahwa manusia akan didorong untuk berzina adalah setiap anggota badannya punya peluang untuk berzina.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Khazanah
Khutbah Jumat Edisi 2022 Tentang ‘Dosa Perselingkuhan dan Kiat Menghindarinya Berdasarkan Ajaran Islam’
Muhammad Raihan
– Rabu, 16 Februari 2022 | 13:00 WIB
Khutbah Jumat tentang dosa perselingkuhan. (Pexels.com/Mentatdgt)
X
Khutbah Jumat tentang dosa perselingkuhan. (Pexels.com/Mentatdgt)
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim, no. 6925)
Baca Juga: 3 Perkara yang Tidak Boleh Ditunda dalam Islam Jika Tak Ingin Rugi Dunia-Akhirat
Hal di atas menunjukkan bahwa kita punya kesempatan untuk berzina, dan berselingkuh, itu mudah dilakukan. Itulah yang kita pikirkan saat ini bagaimana nafsu jelek bisa dikendalikan. Terlebih dahulu kita pelajari sebab terjadinya perselingkuhan.
Kenapa perselingkuhan bisa terjadi?
Kurang menundukkan pandangan, ini sebab yang ada pada laki-laki. Ia berselingkuh karena memandang ada yang lebih baik dan cantik, ditambah lagi ada wanita yang memberikan perhatian.
Mendapatkan kenyamanan emosional dengan laki-laki lain, ada yang beri perhatian lebih.
Istri tidak menjaga diri ketika keluar rumah, lebih-lebih ketika bekerja di kantoran. Beberapa kasus, selingkuh terjadi dengan atasan, ada juga dengan rekan kerja. Mungkin karena sering bertemu, akhirnya fall in love.
Suami merasa kurang puas dengan pelayanan istri di rumah. Ingin mendapatkan kesenangan sementara dan sesaat, tak mau berpikir panjang.
Lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, termasuk juga lingkungan kerja. Ingin sekedar menghambur-hamburkan uang dengan berfoya-foya melampiaskan syahwat dengan mencari teman selingkuhan.
Bergaul bebas dengan lawan jenis baik di dunia nyata maupun di dunia maya termasuk lewat handphone tanpa sepengetahuan pasangan.
CLBK = Cinta Lama Bersemi Kembali. Ingat akan mantan pacar, akhirnya berzina dengannya.
Itulah akibat dari maksiat bisa berbuah maksiat selanjutnya. Wanita yang berpenampilan menor dan menggoda saat keluar rumah.
Terus, bagaimana kiat mengatasi perselingkuhan? Antara lain, mempelajari agama secara mendalam, dan dekat dengan orang shalih.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; Ahmad, 2: 344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahihul Jaami’ 3545).
Memperhatikan kewajiban masing-masing; suami menjalankan kewajibannya, istri pula menjalankan kewajibannya.
Berusaha menundukkan pandangan dari melihat yang tidak halal.
Berhati-hati bergaul dengan lawan jenis, tidak begitu saja bebas berhubungan dengan siapa saja
Demikian khutbah pertama ini. Moga Allah memberi taufik dan hidayah.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ