Khutbah Jumat 6 Oktober 2022, Tema Hari Maulid Nabi Muhammad SAW

Salat Jumat pekan ini sudah memasuki bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW. Dalam rangka menyambut hari bersejarah tersebut, khatib bisa menyampaikan khutbah Jumat bertema Maulid Nabi Muhammad SAW siang nanti.

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah tradisi yang diselenggarakan umat Islam dalam rangka memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Pada tahun ini, 12 Rabiul Awal bertepatan dengan 8 Oktober 2022.

Berikut naskah khutbah Jumat bertema Maulid Nabi Muhammad SAW yang diambil dari Kumpulan Naskah Khutbah milik Kementerian Agama RI.

Naskah Khutbah Jumat Maulid Nabi Muhammad

Khutbah Pertama

Khutbah Pertama
Khutbah Pertama

Khutbah pertama bertema Maulid Nabi Muhammad. Foto: Kemenag RI
Jamaah Jumat yang berbahagia

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan taufiq-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sekalian, sehingga kita dapat menunaikan ibadah kepada Allah sesuai dengan ajaran Islam, berdasarkan Al-Qur’an dan hadist Rasulullah SAW.

Baca Juga:  Sedekah Dapat Menunda Kematian dan Memperpanjang Umur

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Setiap tanggal dua belas Rabiul-Awwal kita mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini diadakan karena rasa syukur kita kepada Allah SWT atas kelahiran beliau selaku utusan Allah SWT, sebagai rahmat bagi alam semesta. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-anbiya ayat 107,

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ١٠٧

- Iklan -

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”

Sebagaimana dimaklumi, bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, kehidupan masyarakat-Makah adalah kehidupan masyarakat Jahiliyah, jaman kebodohan. Dengan kelahiran beliau, akhirnya dari masyarakat Jahiliyah tersebut berubah menjadi masyarakat tauhid, penegak kebenaran serta berkepribadian yang luhur, sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Dengan kelahiran (beliau pula). maka berubahlah beberapa hal pokok yang mendasar antara lain bidang akidah dan bidang sosial kemasyarakatan.

Dasar asasi kehidupan umat Islam, adalah akidah dalam lubuk hati. Karena Islam, perbuatan dan pengabdian seseorang itu tidak akan diterima oleh Allah SWT. Maka iman merupakan syarat diterimanya amal oleh Allah SWT Berdasarkan firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 96,

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Kamis, 12 Desember 2024: Kepribadian

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٩٦

Artinya: “Apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Kami pasti akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.”

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Perubahan yang lain, yang dibawa Nabi SAW adalah perubahan sosial kemasyarakatan. Dengan kelahiran beliau, masyarakat ditata kembali sesuai dengan nilai-nilai kemanusian sating membutuhkan, saling tolong menolong dan saling hormat menghormati sebagai mahluk Allah SWT yang sarna-sarna mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak sempurna keimanan seseorang sehingga mereka mencintai kepada Saudara, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU