Kisah Abu Nawwas yang Dijuluki ‘Penyair Khomr’

Ingat cerita Abu Nawas ? Dia salah seorang penyair Abbasi yang hidup di era khilafah Abbasiyah. Dia terkenal penyair yang sering mabok, minum khamr. Sehingga dijuluki juga ‘’penyair khomr’’. 

Kisah Abu Nawwas. Pada suatu hari, dia bersyair dalam bahasa Arab yang artinya : ‘’Biarkan mesjid bagi para pengibadah yang menempatinya. Dan marilah bersama kami meminum khomr di antara penjualnya. Tuhan tidak berkata : celakalah orang – orang mabok. Tapi Tuhan berkata : cekalah orang – orang yang sholat’’.

Sang Khalifah, Harun Rsyid, yang mengetahui syair itu, menjadi marah dan hendak menghukumnya. Namun sang Khalifah mengurunkan niatnya, karena Abu Nawas berkata : ‘’Wahai raja, engkau jangan percaya kepada para penyair, karena apa yang mereka syairkan, sesuatu tidak mereka perbuat’’.

Baca Juga:  4 Janji Allah Pada Orang yang Salat Tahajjud

Ketika Abu Nawwas wafat, Imam Assyafi’ei, tidak mau menshalatinya. Masyarakat juga tidak mau menshalatinya. Namun, ketika hendak dimandikan, tiba-tiba orang menemukan di balik bajunya, selembar kertas bertuliskan bahasa Arab yang artinya :

“Ya Rabb, apabila dosa-dosaku sangat besar, maka sungguh ampunanmu jauh lebih besar. Kalau yang bisa berharap ampunanmu hanyalah orang baik, maka kepada siapa para pendosa meminta ampunan.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Minggu, 1 Desember 2024: Hukum dan Injil

Aku bersimpuh memohon seperti yang engkau perintahkan, maka kalau permohonan itu Engkau tolak, maka siapa yang akan mengampuniku ?

Tiada yang bisa aku jadikan jalan dan perantara kecuali, hanyalah sebuah pengharapan dan indahnya ampunanMu. Dan sesungguhnya aku adalah orang yang pasrah kepadaMu’’.

Kejadian tersebut kemudia disampaikan kepada Imam Assyafi’ei, dan ketika belliau membaca syair – syair Abu Nawwas, beliau menangis lalu mau menshalatinya dan diikuti semua kaum musimin waktu itu. (Ibnu Katsir Syawal 25/ disadur dari buku Al Bidayah wa Nihayah/Ana)

Kisah Abu Nawwas

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU