Kisah Kematian Nabi Daud yang Dinaungi Burung-burung

Allah memberikan keistimewaan terhadap masing-masing kematian hambanya. Tentunya sesuai dengan amal perbuatannya, serta keistimewaannya di hadapang Allah.

Sepeti kematian Nabi Daud yang dinaungi dengan burung-burung. Lalu apa keistimewaan Nabi Daud, sehingga Allah memberikan hiidayah tersebut ? Simak kisahnya.

Abu Hurairah meriwayatkan sabda Rasulullah SAW, “Nabi Daud.merupakan salah satu nabi yang memiliki kecemburuan yang besar. Apabila beliau keluar rumah, ia menutup seluruh pintu rumahnya. Sehingga tidak ada seorang pun yang boleh bertamu menemui keluarganya, sebelum dia kembali ke rumahnya.

Suatu hari Nabi Daud keluar rumah, dan mengunci seluruh pintu rumahnya. Istrinya mengintip, karena melihat ada seorang laki laki di tengah rumahnya.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Senin, 9 Desember 2024: Hidup Kodrati dan Hidup Rohani

Isterinya lalu bergumam, dari mana masuknya laki laki ini. Sedangkan rumah dalam keadaan terkunci. “Demi Allah, ini akan mencemarkan nama Daud”, gumamnya.

Ketika Nabi Daud datang, dan mendapati laki laki tersebut, yang ada di dalam rumahnya, dia bertanya, Siapa anda ?

Laki laki itu menjawab, ” saya, adalah orang yang tidak pernah takut krpada Raja, dan tidak ada sesuatupun yang bisa mengelak dariku”.

Nabi Daud lalu menimpali, “Demi Allah, anda adalah Malaikat Maut. Selamat datang dengan perintah Allah”. Nabi Daud lalu berlari kecil, menuju tempatnya. Lalu nyawapun dicabut oleh Malaikat maut.

Baca Juga:  Benarkah Janin yang Mati Keguguran akan Membawa Ibunya ke Surga

Ayah Nabi Sulaeman

Jenazah Nabi Daud, diselesaikan, menjelang matahari terbit. Sulaeman yang kemudian juga menjadi Nabi, berbicara kepada burung burung, “ya burung, naungilah ayahku Daud”. Burung burung pun menaunginya, hingga matahari terbenam.

- Iklan -

Satu lagi permintaan Sulaiman kepada burung burung “Lepaskanlah sayap demi sayapmu”.

Menurut Abu Hurairah, ketika Rasulullah wafat, ia pun dinaungi burung burung, bahkan yang panjang sayapnya. (HR. Ahmad.11/419). Semoga kita pun diwafatkan dalam.keadaan husnul khotimah. Amin. (Dari 60 kisah shahih/ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU