Pernahkah Anda penasaran mengapa Fakhri Husaini, pelatih berpengalaman Indonesia, menolak tawaran menjadi asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia? Ternyata, ada kisah menarik di balik penolakan tersebut yang patut untuk disimak.
Ketika Shin Tae-yong tiba di Indonesia untuk menangani Timnas Garuda, ia memiliki visi besar untuk pengembangan sepak bola Indonesia. Salah satu langkahnya adalah mencari asisten pelatih berpengalaman yang memahami karakter pemain Indonesia. Pilihan Shin Tae-yong jatuh pada Fakhri Husaini.
Menurut Mahfudin Nigara, seorang wartawan olahraga senior, Shin Tae-yong secara langsung mengajukan tawaran kepada Fakhri Husaini untuk menjadi asistennya. Shin Tae-yong sangat menghargai pengalaman dan pengetahuan Fakhri Husaini tentang sepak bola Indonesia.
Penolakan yang Mengejutkan
Meskipun tawaran menarik dari Shin Tae-yong, Fakhri Husaini menolak dengan tegas, sebuah keputusan yang mengejutkan banyak pihak, termasuk Mahfudin Nigara.
“Saya sedih karena saat Shin Tae-yong pertama kali datang, yang disebut Fakhri,” ujar Mahfudin Nigara.
Alasan di Balik Penolakan
Fakhri Husaini memiliki alasan khusus untuk menolak tawaran tersebut. Menurut Mahfudin Nigara, Fakhri Husaini mungkin merasa sejajar dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih.
“Dia punya alasan untuk menolak, dan itu tidak masalah,” jelas Mahfudin Nigara.
Peluang Belajar yang Hilang
Dengan menjadi asisten Shin Tae-yong, Fakhri Husaini sebenarnya memiliki peluang berharga untuk belajar dari pelatih kelas dunia tersebut. Shin Tae-yong telah membuktikan kemampuannya dengan membawa timnas Korea Selatan meraih prestasi gemilang.
“Shin Tae-yong adalah pelatih kelas dunia, bahkan Jerman yang merupakan juara bertahan Piala Dunia kalah di tangan dia. Jadi, masa sih tidak melihat kelebihan dari Shin Tae-yong?” ungkap Mahfudin Nigara.
Peran Pemain Naturalisasi
Dalam kesempatan tersebut, Mahfudin Nigara juga mengangkat topik penggunaan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. Ia berpendapat bahwa pemain naturalisasi diperlukan sebagai solusi jangka pendek, mengingat pemain lokal Indonesia belum siap bersaing di level internasional.
“Kalau bertanya mengapa Shin Tae-yong menggunakan pemain naturalisasi, tanyakan dulu kepada diri kita sendiri, apakah anak-anak kita siap?” ujar Mahfudin Nigara. (*)