Kisah Sultan Abdul Hamid 2 yang Sangat Memuliakan Rasulullah

Oleh : Ustadz Felix Siauw

Pada 1900, Sultan Abdul Hamid II berencana membuat megaproyek Khilafah Utsmani, Hejaz Railway, yang menghubungkan Istanbul, Damaskus, dan Makkah-Madinah.

Selain tujuan politis untuk mempererat wilayah kaum Muslim, secara militer menjadi penting sebab invasi Inggris dan Perancis, yang utama adalah tujuan religius, mempermudah jalur haji.

Yang menarik, ketika mendekati kota Madinah, sekitar 40 km sebelumnya, Sultan memerintahkan pada para pekerja, untuk melapisi palu dan besi mereka dengan kain wol tebal.

Sultan berkata, “Jangan sampai pekerjaan kita mengganggu istirahat Rasulullah Muhammad”. Maka pekerjaan pun dibuat se-senyap mungkin. Begitulah cinta Abdul Hamid pada Rasulullah.

Baca Juga:  Kisah Rasulullah di Akhir Hayatnya

Beliau selalu melibatkan Allah dalam tiap keputusannya, selalu bershalawat tiap malam pada Rasulullah. Beliau yakin, Allah pasti akan memuliakan siapapun yang memuliakan Rasul-Nya.

Tahun 2018, kali pertama makam Abdul Hamid di Istanbul dibuka setelah tahunan renovasi panjang. Ketika mendatangi makam beliau, saya baru menyadari satu hal yang berkesan.

Di sepanjang jalur kereta tramvay T1 Istanbul, hanya ada satu wilayah yang rel-nya dilapisi karet. Di depan makam Sultan Abdul Hamid II. MasyaAllah, Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad.

Seolah rakyat Turki ingin berucap: “Ya Allah, sebagaimana Sultan Abdul Hamid II memuliakan Rasulullah, maka muliakanlah dirinya”. Sebagaimana ia menjaga istirahat Rasulullah, begitu ia dijaga saat beristirahat.

Baca Juga:  Rasulullah, Nabi Terakhir

Itulah formula hidup ini, terutama bagi Muslim. Bila kita memuliakan manusia paling mulia, maka kita pun akan dimuliakan oleh manusia. Sebagaimana kita mencintainya, begitu pula kita akan dicintai.

- Iklan -

Sebab penduduk langit mencintai dan memuliakan siapapun yang mencintai dan memuliakan kekasih mereka, Rasulullah Muhammad. Begitupun siapapun yang merendahkan dan menghina Rasulullah Muhammad, dia akan dibenci dan dihinakan penduduk langit dan bumi.

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU