Oleh : Nurhayana Kamar
Nabi Adam hidup di dunia, selama 950 tahun. Dia meninggalkan keturunannya, yang saat wafatnya berjumlah 400.000 jiwa. Demikian dilansir dari akun “Qalam Ilmu”.
Ibnu Katsir meriwayatkan, para ahli sejarah telah menceriterakan, Nabi Adan tidak akan meninggal, sebelum.melihat keturunannya, anak, cucu, cicit, dan seterusnya.
Ubay bin Ka’ab juga meriwayatkan, saat betik detik menjelang wafat, Nabi Adam berucap kepada ansk anaknya, ” wahai anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari surga”.
Anak anaknya pun langsung nerespons permintaannya. Tidak pake tunggu lama, mereka pun pergi mencarikannya.
Dalam perjalanannya, mereka bertemu dengan beberapa laki laki. Mereka membawa kain kafan, ramuan munyak wangi untuk mayat, kapak, cangkul dan keranda mayat.
Para laki laki tersebut, bertabya ke anak anak Nabi Adam. “Wahai anak anak Nabi Adam, apa yang kalian kehendaki, dan apa yang kalian cari ? “Bapak kami lagi sakit, dia menginginkan makan buah dari surga”, ucap salah seorang diantaranya.
“Kembalilah kalian. Sungguh saat ini, telah datang keputusan, kematian bapakmu”, jawab laki laki tersebut, yang ternyata adalah malaekat yang menjelma wujud manusia.
Para malaekat itu kemudian mendatangi Adam di rumahnya. Isterinya Sitti Hawa kaget. Namun dia paham maksud kedatangan para malaekat.
Hawa Minta Nyawa Adam Ditangguhkan
Tau suaminya tercintanya, bakal dicabut nyawanya, Sitti Hawa meminta kepada Adam, agar memohon kematiannya ditangguhkan.
Adam justru meminta Hawa menjauh darinya. “Menjauhlah dariku. Sungguh aku diciptKan sebelummu. Biarkan nyawaku dicabut oleh para malaekat Rabbku”, ucapnya.
Akhirnya, saat itu, tepat pada Hari Jumat, Adam menghembuskan nafas terakhirnya, nyawanya ducabut oleh Malaekat.
Kalau sudah keputusan Allah, kematian tak bisa ditangguhkan. Padahal yang meminta ditangguhkan, sdalah istri tetvibtanya yang juga manusia perempuan pertama di bumi, juga ciptaan Allah.
Para malaekat tersebut, tidak hanya mencabut nyawa Nabi Adam. Mereka pun yang menangani prosesi pemakamannya. Memandikannya, Mengkafaninya, mengoleskan ramuan minyak wangi, memakamkannya, dan memasukkannya ke liang lahat.
Para malaekat juga menimbunkan tanah makamnya. Lalu para malaekat brtucap kepada anak anak Adam, “wahai anak Adam, inilah tuntunan bagi kalian, para orang mati di antara kalian. Allahu Akbar.
Dimana Makam Nabi Adam ?
Lalu dimana Nabi Adam dikuburkan ? Apakah langsung dikembalikan ke surga ? Yang jelas pengalaman penulis saat menunaikan ibadah Haji, tidak ada jadwal menziarahi makam Nabi Adam.
Hanya makam Nabi Muhammad SAW, bersama beberapa sahabatnya, di belakang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Mesjid Nbawi, serta makam nenek Hawa di Jeddah. Dan jadwal menzarahi para makam syuhada pemakaman Baqi.
Apakah makam Nabi Adam, tidak diketahui para ketutunannya ? Atau Allah sengaja menyembunyikannya. Sebab khawatir bila makamnya diketahui, akan disembah oleh manusia,.ketutunannya..
Atau mungkin Adam langsung dimasukkan ke surga, sebagaiman awal duciptakannya. Dengan adanya tanda itu ditampakkanbya, saat menjelang kematiannya. Dia menginginkan makan buah surga
Arau diangkat ke langit, tinggal bersama malaekat lainnya, menunggu hari Kiamst. Wallahualam bissawab. (*)