Marselino Ferdinan, bintang muda sepak bola Indonesia, harus merasakan pahitnya pil kekecewaan. Kontraknya di KMSK Deinze, klub divisi kedua Liga Belgia, tidak diperpanjang dan perjalanannya di Eropa pun berakhir.
Banyak yang mengajukan pertanyaan tentang alasan di balik keputusan KMSK Deinze. Apakah benar Marselino hanya dimanfaatkan sebagai alat pemasaran untuk meningkatkan popularitas klub?
Menapaki Mimpi Sepak Bola
Pada Januari 2023, Marselino Ferdinan, yang saat itu berusia 18 tahun, menciptakan kehebohan dalam dunia sepak bola Indonesia. Ia memutuskan untuk meninggalkan klub besar Persebaya Surabaya dan bergabung dengan KMSK Deinze demi mengejar impian bermain di Eropa.
Kedatangan Marselino langsung berdampak signifikan. Jumlah pengikut akun Instagram KMSK Deinze melesat dari 30 ribu menjadi 174 ribu. Klub Belgia tersebut juga mendapat manfaat besar dari segi branding dan pemasaran.
Mimpi Tak Selalu Berjalan Mulus
Di lapangan, Marselino tidak mendapat nasib sebaik yang ia alami di luar lapangan. Dia hanya tampil dalam 7 pertandingan dan mencetak 1 gol selama dua musim di KMSK Deinze. Kontribusinya yang minim ini membuat masa depannya di klub menjadi dipertanyakan.
Pada tanggal 1 Juli 2024, kontrak Marselino berakhir dan tidak diperpanjang. KMSK Deinze pun secara resmi mengucapkan selamat tinggal kepada pemain tersebut.
Marselino Hanya Alat Marketing?
Kepergian Marselino meninggalkan pertanyaan besar. Apakah dia benar-benar dimanfaatkan sebagai alat pemasaran oleh KMSK Deinze?
Menjawab pertanyaan ini tidaklah mudah. Di satu sisi, KMSK Deinze jelas mendapat keuntungan besar dari meningkatnya popularitas Marselino. Namun, di sisi lain, Marselino juga mendapat kesempatan untuk merasakan atmosfer sepak bola Eropa meskipun dia minim bermain.
Masih Abu-abu
Saat ini, Marselino harus mencari klub baru untuk melanjutkan karirnya. Dia masih memiliki impian besar untuk terus bermain di Eropa.
Apakah dia akan berhasil menemukan klub baru dan membuktikan kemampuannya? Ataukah dia akan kembali ke Indonesia dan bermain di Liga 1?
Hanya waktu yang bisa memberikan jawabannya. Yang pasti, perjalanan Marselino di KMSK Deinze menjadi pembelajaran berharga bagi para pemain muda Indonesia yang bercita-cita untuk berkarir di Eropa. (*)