Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah IAIN Bone mengelar Dialog di Warkop Mr. Br, Selasa (14/6/2022). Dialog ini terselenggara dengan menggandeng Badan Pengurus Harian HMPS-PBA IAIN Bone dan berkolaborasi dengan ITHLA (Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab) Kabupaten Bone.
Dialog ini menghadirkan Kepala Pusat Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Bone Muhammad Rusydi (Ketua Prodi PBA Periode 2019-2022) dan Guest Star Muhammad Fazlurrahman Syarif mahasiswa doktoral Hamad bin Khalifa University-Qatar.
Ketua Prodi PBA Maria Ulfah Syarif dalam sambutannya menyampaikan bahwa,
kegiatan yang dirangkaikan dengan bazar ini bukan hanya merupakan ajang silaturahmi, sharing ilmu dan pengalaman untuk pengembangan prodi PBA, tapi juga merupakan kegiatan penggalangan dana untuk kegiatan mahasiswa.
“Membantu mahasiswa prodi PBA yang akan bertolak menuju kota Pare-pare dalam Kegiatan Kemah Bahasa Arab se Indonesia Timur yang dilaksanakan oleh ITLHA Indonesia Timur yang tahun ini bertempat di IAIN Pare-pare sebagai tuan rumah”, lanjutnya.
Ia mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasih kepada semua peserta yang hadir, karena kehadiran mereka secara tidak langsung turut serta mendukung kesuksesan mahasiswa yang akan menjadi duta IAIN Bone dalam giat Kemah Bahasa Arab se Indonesia Timur di IAIN Pare-pare.
Lebih lanjut Ketua Prodi mengingatkan bahwa identitas adalah ciri khas dan jati diri. Komunitas yang bangga dengan identitasnya adalah komunitas yang bangga dengan ciri khas dan jati dirinya karena ciri khas dan jati diri itu tidak dimiliki oleh komunitas lainnya. Olehnya itu, kata dia, sebagai civitasa akademika IAIN Bone harus bangga sebagai umat Islam dengan bahasa Arab sebagai identitas agama.
“Mengingat kita adalah pemilik risalah Islam yang bersifat universal yang datang untuk seluruh manusia di seluruh penjuru dunia dengan kitab suci Alquran dan Hadis yang berbahasa Arab, rasul yang berasal dari seorang Arab, dan agama Islam yang tumbuh di dunia Timur (wilayah Arab). Namun ajarannya tidak hanya ditujukan untuk bangsa tertentu, melainkan bersifat Rahmatan lil alamiin rahmat bagi alam semesta, imbuhnya
Muhammad Rusydi memaparkan bahwa salah satu kekurangan dalam pembelajaran bahasa Arab kita selama ini karena kita sangat mementingkan berbagai macam epistimologi yang ditawarkan oleh Barat yang lebih mengarah ke indra dan akal dan kurang mengadopsi epistimologi yang ditawarkan oleh Islam yaitu intuisi dan wahyu.
Maka penting saat ini, kita harus mampu mentransformasikan posisi bahasa Arab sebagai sebuah teks yang universal ke dalam konsep yang sifatnya sangat sektarianyang sangat memungkinkan kemudian dia berdialektika dengan berbagai konteks yang meliputinya.
Sementara, Muhammad Fazlurrahman Syarif mengemukakan bahwa jika ingin menguasai dunia maka salah satunya kuasailah bahasa Arab oleh karena bahasa Arab sebagai alat komunikasi.
“Fungsi menguasai bahasa Arab tidak hanya sebatas fungsi religis tetapi juga ekonomis. Kemampuan berbahasa Arab tidak hanya sebatas bisa mengantarkan kita menjadi dosen tapi juga bisa menjadi penerjemah, interpreter, peneliti, analisa dan drafting kontrak, tourguide dan masih banyak lainnya. Bahkan penguasaan bahasa Arab adalah salah satu syarat untuk bisa masuk bekerja di Islamic Development Bank yang berpusat di Jeddah disamping bahasa Perancis, ” ungkapnya.
Sekpro Prodi PBA IAIN Bone Hastang Nur berharap melalui kegiatan dialog ini mahasiswa menunjukkan kebanggaannya sebagai civitas akademika IAIN Bone, dengan menunjukkan identitasnya sebagai Generasi Islam yang berlandaskan hadis dengan menjadikan bahasa Arab sebagai ciri khas.
Dialog dan Bazar ini dihadiri 70 peserta, terdiri dari mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) dan mahasiswa pasca sarjana prodi Hukum Tata Negara (HTN).*