Komunitas Sekolah Pelosok Kembali Gelar Kegiatan Ahad Berbagi

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Komunitas Sekolah Pelosok (KSP) kembali melakukan Kegiatan Ahad Berbagi bersama dengan masyarakat pemulung yang sering dikenal Kampung Savana yang berada di kelurahan bangkalla, kecamatan Manggala, Kota Makassar pada hari Minggu, 20 Desember 2020.

Kegiatan Ahad berbagi merupakan kegiatan rutin KSP, namun ahad berbagai kali ini berbeda karena kegiatan ini dirangkaikan dengan kegiatan millad dari Komunitas Sekolah Pelosok itu sendiri.

Dalam agenda kegiatannya KSP berbagi cerita dengan adik-adik yang tinggal di kampung pemulung Tersebut.

Rheila Hasti yang kerap di sapa Rilla sebagai anggota baru dari KSP menuturkan: ” Saya sangat bangga kepada para adik-adik yang memilki semangat yang sangat tinggi untuk belajar, walaupun mereka belajar di tempat yang bisa dikatakan tidak layak namun mereka tetap semangat dan tetap bersyukur serta menerima segala hal yang mereka jalani sekarang.”

Baca Juga:  Komunitas MDM, Wujudkan Kepedulian dan Selamatkan Nyawa

Dalam masa pandemi dan musim cuaca bulan Desember khususnya, kata Rilla, harusnya pemerintah lebih memerhatikan kondisi pendidikan maupun kondisi masyarakat itu sendiri.

“Karena masyakarat kampung Savana disaat musim hujan ini kondisi tempat tinggal mereka terendam air dan banyak para siswa juga sulit untuk belajar karena buku-buku mereka basah dikarenakan atap rumah mereka yang bocor,” ungkapnya.

Amel yang merupakan siswa Sekolah Kampung Savana sangat bahagia ketika dikunjungi KSP dan mengatakan: “Saya kak mau sekali belajar membaca dan berhitung, tapi saya tidak buku untuk belajar. Kemarin ada kak tapi basah karena musim hujan sekarang dan banjir juga ditempat saya kak.” tutupnya

Baca Juga:  Komunitas MDM, Wujudkan Kepedulian dan Selamatkan Nyawa

Pada kesempatan yang sama, Al-Kautsar Taufik Ketua Komunitas Sekolah Pelosok menyampaikan Sekolah Kampung pemulung ini jumlah siswanya 45, yang dimana memiliki latar belakang pemukiman orangtuanya berada di tempat hasil memulung.

“Mereka belajar dan tidur bersama dengan hasil memulungnya. Banyak siswa di sekolah tersebut berpesan kepada para kakak- kakak komunitas agar lebih sering mengunjungi sekolah pemulung.”

- Iklan -

“Dalam masa saat ini, peran organisasi dan seluruh aktifis muda harus berelasi bagaimana caranya membantu proses seluruh permasalahan khususnya dalam dunia pendidikan lebih efektif dalam ranah penunjang pendidikan dan efektivitas dalam memperdayakan kehidupan masyarakat pinggiran,” tutupnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU