Masih dalam suasana HPN di Medan, maka Zulmansyah Sekedang yang juga Ketua PWI Riau menyatakan siap pula maju menjadi calon Ketum di Kongres PWI. Sambil menikmati durian Medan, Ia bersama tim suksesnya mendeklarasikan dirinya maju sebagai Caketum dengan tagline PWI HEBAT.
Begitu menyatakan dirinya siap maju, Zulmansyah tidak tinggal diam. Ia dengan timnya melakukan safari ke beberapa provinsi di Sumatera, Jawa dan Sulsel. Zulmansyah bersilaturrahim dengan pengurus PWI provinsi yang dikunjungi, berdiskusi tentu sekalian mohon dukungan.
Dari agenda kunjungan tersebut, tampaknya Ia tidak hanya bertepuk sebelah tangan, melainkan mendapat respon positif dari rekan rekan daerah dan menyatakan dukungan kepada Zulmansyah kelahiran Banda Aceh 2 Juli 1972 ini.
Tidak hanya sampai di situ, putra Riau Melayu ini berkeliling sowan kepada senior senior di Jakarta. Bahkan, ia dua kali menemui Ketua DK PWI Pusat Ilham Bintang. Terbaru, Jumat (21/7)itu, dalam momen sekaligus bertemu dengan dua kandidat lainnya :Hendri Chairuddin Bangun, dan Ahmad Munir, yang sekarang menjabat sebagai Ketua Bidang Daerah PWI Pusat.
Acara yang diinisiasi oleh wartawan senior Asro Kamal Rokan merupakan hari istimewa bagi tiga kandidat yang secara bersamaan diterima Ketua DK PWI Pusat Ilham Bintang di rumah pribadinya di kawasan Villa Taman Villa Meruya, Jakarta Barat. Pada momen tiga kandidat ini bertemu dan menerima masukan dari Marah Sakti Siregar, Banjar Chairuddin dan Syamsuddin Chaesy — dua terakhir adalah penasihat PWI Pusat.
Kesantunan Zulmansyah terhadap senior senior dipujikan Ilham Bintang dan kita pun pantas mengapresiasi. Ia tidak merasa sudah hebat sendiri. Ia rajin berdiskusi dengan siapa saja tanpa ada yang membatasi. Rencananya pertemuan juga akan dihadiri Ketum PWI Atal S.Depari yang tahun ini sudah berakhir masa jabatannya.
Namun sehari menjelang pertemuan Atal tidak bisa hadir karena ada tugas ke luar kota. Untung Ia tidak hadir karena dalam pertemuan tersebut berkembang diskusi soal jalannya organisasi yang Ia pimpin selama ini. Tentu saja tak elok membuka bobrok kepengurusan di depan Ketum Atal.
Usung Perubahan
Dari data yang beredar di grup WA Warga PWI dan telah pula dilansir sejumlah media, utamanya media online, kita melihat Kepengurusan sekarang sering berjalan diluar jalur. Maunya sendiri. Banyak pelanggaran pelanggaran yang dilakukan.
Kecuali itu, Ketum sekarang  inkonsisten dengan aturan yang telah ditetapkan kongres. Contoh kasus ; soal dilarangnya ASN menjadi wartawan, oleh Ketum dilegalkan bahkan bisa menjadi Ketua. Belum lagi kasus PWI Sulawesi Selatan, yang karena kurang piawainya pengurus PWI pusat, gedung PWI Sulsel diambil paksa oleh Pemprov.
Tidak rahasia lagi, beberapa sanksi yang dikeluarkan Dewan Kehormatan PWI pusat tidak diindahkan sama sekali. Terakhir adalah skorsing satu tahun kepada Zulkifli Gani Ottoh.
Kembali menyoal tiga kandidat diatas, mereka juga sepakat dan berkomitmen mengusung PERUBAHAN BESAR dengan mengembalikan maruah organisasi PWI pada jalur yang benar sesuai PDPRT, Kode Etik dan Kode Perilaku Wartawan yang ditetapkan kongres.
Mereka siap mempresentasikan di depan kongres nantinya.
Nah, sebelum ajang Kongres tersebut ketiga kandidat, memaparkan programnya dengan sangat baik dalam suasana guyub dan saling melengkapi di rumah Ilham Bintang .
Ketiganya sepertinya sudah memahami dengan Kepengurusan sekarang dan bahkan menyatakan keprihatinan mendalam. Dirasakan, belakangan PWI seperti tersisih dari tata pergaulan dunia pers tingkat nasional maupun internasional.