Konjungsi Subordinatif Lengkap Pengertian, Jenis-Jenis Dan Contohnya, Konjungsi subordinatif adalah kata hubung yang menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat.
Dilansir dari laman Materibelajae.co.id, berikut ini penjelasan lengkap Konjungsi Subordinatif Lengkap Pengertian, Jenis-Jenis Dan Contohnya.
Pengertian Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah kata hubung yang menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat. Ini artinya bahwa klausa yang dihubungkan tidak setara atau tidak memiliki kedudukan yang sama. Dengan kata lain, ada klausa yang lebih tinggi dan ada klausa yang lebih rendah. Sehingga konjungsi subordinatif ini menghubungkan keduanya.
Jenis-Jenis Dan Contoh Konjungsi Subornatif
A. Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu
Konjungsi yang menyatakan waktu ini menyatakan terjadinya suatu peristiwa dimana terdapat tiga macam waktu yaitu:
1) Waktu permulaan, menggunakan kata hubung “sedari”, “sejak”.
Contoh:
• Sedari dulu aku lebih suka menyendiri daripada harus berkumpul bersama teman-teman.
• Dia mulai berubah sifat dan sikapnya sejak kelas 8 SMP.
2) Waktu bersamaan, menggunakan kata hubung “tatkala”, “sambil”, “sementara”, “selama”, “serta”, “ketika”, “sewaktu”, “serayya” Dan “selagi”.
Contoh:
• Anak itu menangis seraya berkata, “aku mau permen!”.
• Coba lihat anak itu!, dia bisa menyanyi sambil berjoget.
• Sementara aku pergi, Kamu bisa nonton tv dulu di kamarku.
• Andi selalu main game di rumah sewaktu bapak ibunya ke pasar.
• Pak Jono selalu membawa keluarganya ketika dinas ke luar negeri.
• Orang itu selalu datang kepadaku ketika ada maunya.
• Tatkala orang pada asyik liburan, aku malah lembur kerjaan.
• Dugaanku, si pencuri datang selama kita pergi ke luar kota.
• Silahkan kopinya di minum selagi masih hangat. Nanti kopinya dingin lho.
3) Waktu yang berurutan, menggunakan kata hubung “selesai”, “sehabis”, “sesudah”, “setelah”, “seusai”, “begitu”, “sebelum”.
Contoh:
• Selesai sekolah jangan lupa mampir ke rumah nenek.
• Insya Allah sehabis sholat ‘isya aku akan ke rumahmu.
• Setelah menumis bumbu halus kemudian masukan santan cair.
• Kita selesaikan masalah ini dulu sesudah itu baru kita pergi ngopi.
• Banyak para siswa bingung mau kuliah atau kerja seusai kelulusan sekolah SMA.
• Begitu selesai dirumuskan, kita langsung ke tahap pengaplikasiannya.
• Jangan lupa, obatnya itu harus diminum sebelum makan.
4) Waktu batas akhir, menggunakan kata hubung “hingga”, dan “sampai”.
Contoh:
• Teruslah berbuat kebaikan hingga nanti Tuhan memanggil kita.
• Kita tidak boleh melakukan penyergapan hingga malam tiba.
• Sampai kapan kamu mau bermalas-malasan begini?.
B. Konjungsi subordinatif yang menyatakan syarat terlaksananya sesuatu hal.
- Konjungsi jenis ini memakai kata hubung “kalau”, “jikalau”, “manakala”, “jika”, “asalkan”, “bilamana”, “apabila”.
Contoh:
• Aku akan menemuimu manakala bulan purnama.
• Kalau kamu gak bisa profesional, posisimu akan diganti.
• Hidup ini tidak akan indah jika tidak ada kamu.
• Jikalau kamu jadi presiden, kamu pasti bisa berbuat banyak hal untuk masyarakat.
• Aku akan memenuhi semua kebutuhanmu asalkan kamu mau patuh kepadaku.
• Bilamana hatimu mulai jenuh, itulah waktu yang tepat untuk refreshing.
• Kamu akan diterima kerja di tempat ini apabila kamu lolos seleksi wawancara yang dilangsungkan besok siang.
C. Konjungsi subordinatif yang menyatakan suatu pengandaian.
- Jenis konjungsi ini menggunakan kata hubung “seandainya”, “andaikata”, “andaikan”, “seumpama”, “umpamanya”, “sekiranya”.
Contoh:
• Seadainya saja aku punya modal untuk bikin usaha kue.
• Andai kata tadi aku gak datang, pasti aku gak dapat nasi bungkus.
• Andaikan musibah ini terjadi pada keluargamu, apa perasaanmu?.
• Seumpama kamu jadi orang kaya, belum tentu cita-cita muliamu itu terlaksana.
• Umpamanya kamu jadi aku, pasti juga bingung mau berbuat apa.
• Sekirannya aku punya kesempatan, pasti akan aku usahakan dengan sungguh-sungguh.
D. Konjungsi subordinatif yang menyatakan tujuan dan harapan.
- Jenis konjungsi ini menggunakan kata hubung “biar”, “agar”, “supaya”.
Contoh:
• Dodik terus belajar biar cepat lulus kuliahnya.
• Sarimin rajin sekali ke pasar agar bisa mengetahui ilmu ekonomi secara praktik langsung.
• Pak Ahmad rajin bekerja siang dan malam supaya keluarganya tercukupi kebutuhan hidupnya.