Konten Audio Dan Podcast Menjadi Populer Di Indonesia

Podcast dan konten audio akan semakin dicari orang, dan karenanya mengundang orang untuk membuat konten. Podcast berkembang jauh melampaui ekosistem awalnya. Dari yang mula-mula hanya di iPod, podcast kini bisa didengar di banyak medium.

Perkembangannya pun mencengangkan. Di iTunes, misalkan, dari yang awal hanya 3.000 podcast, kini ada 2 juta lebih podcast. Belum lagi di platform lain, yang jumlahnya juga fantastis.

Ada beberapa alasan kenapa podcast bisa populer.

Pertama, podcast amat mudah dibuat. Tidak seperti membuat video yang perlu banyak banyak alat dan editing yang rumit, podcast hanya perlu perekam audio. Bahkan ia bisa dibuat dengan memanfaatkan fitur rekaman di ponsel.

Selain itu, bagi para konten kreator yang masih ragu dan malu-malu untuk membuat konten dalam bentuk visual, berkarya di ranah konten audio seperti podcast bisa menjadi pilihan. Sebab membuat podcast cukup mengandalkan suara yang prima serta konten yang menarik, tanpa perlu adanya persiapan tertentu dari segi penampilan yang biasanya ditampilkan dalam format visual.

Kedua, podcast juga punya sifat multi-task friendly. Sama seperti mendengar radio yang bisa dikerjakan sambil melakukan kegiatan lain, podcast pun demikian. Pendengar tak perlu fokus khusus, terutama karena sifat podcast yang hanya audio, tidak mengandalkan visual.

Ketiga, podcast terasa lebih hangat dan personal, karena itu cocok untuk para pendengar muda.

Menurut Emily Bell, direktur Tow Center for Digital Journalism yang berbasis di New York, podcast yang dibuat dengan gaya lebih santai bisa terasa lebih akrab dibanding, katakanlah, siaran berita. Keakraban itu ditambah dengan kemudahan mengakses. Di Indonesia, demam podcast juga sedang menghangat sejak beberapa tahun terakhir.

Baca Juga:  5 Bentuk Tubuh Wanita dan Tips Berpakaian yang Tepat

Menurut survei Populix (2020), lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia sudah mendengarkan podcast. Kebanyakan memang mengatakan bahwa alasan mereka mendengar podcast karena sifatnya yang screenless dan multi tasking.

Pentingnya Konten Lokal dan Personal Meski begitu, di tengah pesatnya industri podcast, yang barangkali malah sudah dianggap terlalu riuh, muncul satu pertanyaan penting: apa yang membuat orang mau menyimak podcast tertentu? Atau jika harus membuat podcast, konten seperti apa yang menarik untuk disajikan?

- Iklan -

Kuncinya?

Lokalitas, juga kolaborasi. Dua hal itu bisa dijadikan pegangan untuk membuat diferensiasi konten. Kolaborasi sudah sering dipakai oleh para pembuat konten untuk menjaring penggemar baru. Sedangkan lokalitas adalah pendekatan yang mulai banyak digunakan untuk membuat konten yang relevan, serta bisa dipakai untuk membangun loyalitas.

Contoh keberhasilan dari kolaborasi dan lokalitas bisa ditengok di NOICE. Aplikasi penyedia konten audio yang telah berdiri sejak tahun 2018 ini telah berkolaborasi dengan lebih dari 300 konten kreator di tanah air untuk berkarya menghadirkan ragam konten di platform tersebut. Tidak hanya konten kreator dari kota-kota besar, NOICE juga turut merangkul konten kreator dari berbagai daerah dengan komitmen untuk menciptakan ekosistem konten audio berkualitas di Indonesia.

Baca Juga:  Mengenal 9 Jenis Penulis: Beragam Karya, Aturan, dan Tujuan

Dengan istilah konten hyperlocal, NOICE menggandeng banyak kreator dari berbagai daerah yang membuat konten dengan aksen bahasa lokal, dan topik yang relevan di daerah masing-masing. Langkah ini jelas membuat pengguna NOICE yang saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta, tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan pengguna ini mengalami peningkatan lebih dari 100 persen selama satu tahun terakhir. “Kami melihat konten bercita rasa lokal dan unik merupakan hal yang banyak dicari oleh masyarakat sekarang ini.

Semakin topiknya mengerucut, pendengar akan semakin menikmati konten tersebut. Dari sisi konten hyperlocal, kami melihat banyak perantau yang jika mereka mendengar konten podcast dari daerahnya, dibawakan dengan dialek khas daerah tersebut, mereka merasa relate dan terkoneksi secara emosional. seperti pulang ke kampung halaman.” kata Niken Sasmaya, Chief Business Officer (CBO) NOICE.

Lewat kolaborasi dengan konten kreator yang telah terjalin, saat ini NOICE telah punya lebih dari 100 konten original dan eksklusif dengan genre yang beragam, dari mulai komedi, horor, hobi, musik, parenting, relationship, hingga bisnis. Kolaborasi yang dilakukan NOICE dengan konten kreator, tidak hanya sebatas menayangkan konten, tetapi platform ini juga memberikan dukungan konkret bagi konten kreator berupa fasilitas studio serta tim produksi untuk dapat berkreasi mencipta konten original yang berkualitas.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU