Seorang pria asal Turki pada 1963 meruntuhkan dinding basement miliknya. Tak disangka, ini berujung pada penemuan kota kuno bawah tanah. Kota kuno bawah tanah ini berisi bangunan cukup lengkap, mulai sekolah, kapel sampai istal.
Kemungkinan orang-orang di daerah itu pertama kali menggunakan bangunan itu untuk tujuan penyimpanan, menjaga makanan pada suhu yang dingin dan stabil. Namun, ini bisa menjadi kota tempat mereka kemungkinan dikarenakan bangunan ini berguna untuk pertahanan.
Bangunan ini juga dirancang sedemikian baik. Contohnya, mereka yang tinggal di tingkat bawah, mampu memutus pasokan air ke tingkat atas dan bawah, mencegah musuh meracuni pasokan air mereka. Terowongan dapat diblokir dari dalam dengan pintu batu bundar, dan lorong-lorong itu pun sempit.
Kemungkinan lagi, ada beberapa komunitas berbeda yang berlindung di kota kuno Turki ini selama berabad-abad. Orang Kristen awal tinggal di sana, melarikan diri dari penganiayaan dari Romawi, sementara Muslim menggunakannya untuk perlindungan selama perang Arab-Bizantium tahun 780 dan 1180.
“Ketika berita tentang pembantaian baru-baru ini datang di Adana, sebagian besar penduduk Axo berlindung di ruang bawah tanah ini, dan untuk beberapa malam tidak berani tidur di atas tanah,” tulis ahli bahasa Cambridge Richard MacGillivray Dawkins tentang kunjungannya.
Itu berarti, besar peluangnya bahwa orang-orang yang menempati kota kuno ini pada zaman tersebut tidak punya rumah di atas tanah. Mereka cenderung menghabiskan waktu mereka untuk bernaung di kota bawah tanah ini. Demikian melansir IFL Science, Kamis (19/5/2022).
Sumber: inet.detik.com
