Kembalinya Covid-19 merajalela di semua negara masyarakat menjadikan dampak yang sangat besar beserta tanggungan yang tidak ringan. Warga negara kini beramai-ramai menuntut kompensasi dari China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Informasi yang dikutip dari cnbcindonesia.com bahwasanya Mereka bergabung dengan sebuah firma hukum, Poplavsky yang berbasis di Buenos Aires, Argentina, untuk meminta pertanggungjawaban negara dan lembaga PBB tersebut.
Hal ini terkait kehilangan yang dirasakan selama pandemi Covid-19 melanda. Diketahui Covid-19 muncul pertama kali di Wuhan China di tahun 2019.
Mengutip AFP, tuntutan datang dari warga Meksiko, Kolombia dan Argentina.
“Apakah Anda menderita Covid? Ketahui hak Anda,” kata Denisse Gonzalez, perwakilan Poplavsky di Meksiko.
“Klaim ini diajukan karena kelalaian China dan WHO dalam penanganan Covid-19.”
Poplavsky memiliki cabang di Amerika Latin, Amerika Serikat (AS) dan Dubai Uni Emirat Arab (UEA). Tuntutan tersebut, berjumlah jutaan dolar, mulai dari US$ 200.000 (sekitar Rp 2,8 miliar) hingga US$ 800.000.
“Saya masih tidak yakin apakah saya melakukan hal yang benar. Saya memiliki perasaan campur aduk karena sepertinya saya mendapat untung dari kematian putri saya, yang meninggal pada usia 25 pada Juli, meninggalkan bayi berusia satu bulan,” kata salah satu warga yang ikut menuntut bernama Michaus.
“Tidak ada jumlah uang yang akan mengembalikannya, tetapi saya melakukannya untuk masa depan cucu perempuan saya,” ujar pensiunan berusia 63 tahun itu.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi tanggapan soal ini. Ia membela tanggapan awal organisasi terhadap wabah awal virus corona,
“Sistem darurat kesehatannya telah segera beraksi,” katanya.
Mengutip Worldometers, kasus Covid-19 dunia saat ini menembus 284.799.551 dengan kematian mencapai 5.437.930, sejak pandemi terjadi akhir 2019 hingga hari ini. Warga yang sembuh sebanyak 252.377.615.***